FAKTA.COM, Jakarta – Ada banyak jenis kejahatan di dunia maya yang harus kamu waspadai. Salah satunya adalah love scamming.
Love scamming adalah penipuan berkedok asmara. Penipu akan menjerat korban dengan akun palsu, lalu memanipulasinya. Dengan begitu, penipu bisa dengan mudah meminta sejumlah uang atau informasi pribadi dari korban.
Mereka bisa meraup banyak uang dari penipuan berkedok asmara, seperti yang dilakukan oleh 21 orang ini. Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim, Djuhandhani Rahardjo Puro, mengatakan puluhan orang itu meraup uang hingga Rp40 miliar-Rp50 miliar per bulan dari ratusan korban.
Modus yang digunakan dalam aksi penipuan ini, yaitu berpura-pura mencari pasangan di aplikasi kencan online. Mereka menggunakan karakter perempuan atau lelaki palsu.
Kemudian, para pelaku akan meminta nomor handphone korban agar makin lancar berkomunikasi dan mengirimkan foto seksi untuk menyakinkan “mangsa”. Setelah itu, pelaku akan merayu korban untuk membuka akun toko online dengan menyetor uang puluhan juta rupiah.
Ciri-ciri Love Scamming
Dikutip dari Kaspersky, ada sejumlah ciri penipuan berkedok asmara yang perlu kamu waspadai. Berikut ini adalah ciri-cirinya.
1. Meminta kamu untuk beralih keluar dari situs atau aplikasi kencan dan beralih ke platform perpesanan pribadi. Penipu itu tidak mau aksinya ketahuan oleh tim layanan pelanggan aplikasi.
2. Gampang banget menyatakan cinta. Biasanya mereka akan lebih cepat menyatakan cinta dan akan melakukan love bombing.
3. Lebih banyak bertanya tentang korban. Perlu diingat, semakin banyak penipu tahu informasi pribadi, mereka akan makin mudah memanipulasimu.
4. Cerita yang tidak konsisten. Biasanya orang yang berbohong, cenderung melupakan apa yang sudah dikatakan sebelumnya. Penipuan berkedok asmara ini biasanya dilakukan oleh beberapa orang di balik satu identitas. Kalau lawan bicara terlihat tidak konsisten, kamu perlu waspada.
5. Foto profil bak seorang model. Biasanya pelaku akan memasang foto profil dengan gambar yang menarik untuk menjerat korban.
6. Tidak mau melakukan panggilan video. Penipu biasanya menghindari panggilan video karena tidak mau ketahuan karena foto tidak sesuai dengan aslinya dan tidak mau terlacak.
7. Meminta sejumlah uang. Setelah sekian lama memanipulasi, tentu saja tujuan penipu itu adalah uang. Pelaku akan mengarahkan korban agar mengirimkan sejumlah uang.
8. Beralasan tinggal di tempat yang jauh. Pelaku tidak jarang melakukan long distance relationship (LDR) untuk menghindari pertemuan langsung. Kalau berencana untuk bertemu, biasanya dia akan membatalkan pada menit-menit terakhir.
9. Kehidupan layaknya sinetron. Tidak jarang pelaku membuat cerita yang rumit tentang kehidupannya, misalnya ada keluarga yang terkena penyakit tertentu atau kecelakaan untuk mendapatkan simpati korban.
10. Tidak punya rekam jejak digital. Para pelaku biasanya meminimalkan informasi pribadi di internet agar tidak bisa dilacak.
Bagaimana Cara Menghindari Love Scamming?
1. Tidak sembarangan menerima permintaan pertemanan dari orang asing di media sosial. Hindari mengungkapkan terlalu banyak informasi pribadi. Perlu diingat, informasi pribadimu rawan disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
2. Jika menggunakan aplikasi atau platform kencan, teruslah berkomunikasi melalui layanan mereka. Ingat, jangan mau beralih ke SMS atau apps perpesanan yang menggunakan nomor telepon pribadi.
3. Jangan mengirimkan foto pribadi kepada orang asing di internet. Mereka bisa menggunakan foto itu untuk pemerasan.
4. Hentikan kontak jika kamu mulai curiga bahwa lawan bicaramu kemungkinan seorang penipu. Kamu bisa langsung memberi tahu pihak aplikasi tempat bertemu dengan pelaku.
5. Jangan mengeklik tautan apa pun yang dikirimkan oleh pelaku kepadamu. Bisa jadi itu adalah link jebakan untuk mencuri data pribadimu.
6. Yang paling penting, jangan pernah mau untuk mengirimi uang atau informasi pribadi kepada pelaku.
7. Jika memutuskan untuk bertemu, beri tahu keluarga atau teman ke mana kamu akan pergi. Usahakan bertemu di tempat umum.