FAKTA.COM, Jakarta - Menjelang satu bulan sebelum pergantian pemerintahan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan penguatan yang signifikan.
Dalam perdagangan satu pekan terakhir, IHSG ditutup menguat di level 7.670,73, naik 1,68% dan diikuti net buy asing mencapai Rp2,7 triliun.
Catatan itu naik 5,47% dari posisi akhir 2023 di level 7.272,8.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi menjelaskan, penguatan IHSG ini didukung oleh revisi naik data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat untuk kuartal II menjadi 3%, yang menandakan ekonomi AS jauh dari resesi.
Masih menjadi top gainer, sektor IDX CYCLIC dan IDX PROPERTY masing-masing naik 5,54% dan 5,71% selama satu pekan terakhir.
“Penguatan sektor-sektor ini didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada September 2024,” kata Imam pada laporan riset IPOTnya, Senin (2/9/2024).
Selain ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, kebijakan insentif PPN DTN 100% untuk sektor properti hingga Desember 2024 juga memperkuat sektor tersebut.
Untuk proyeksi ke depan, khususnya pada minggu pertama September 2024, Imam memprediksi pasar akan fokus pada data Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia dan data inflasi yang diproyeksikan tetap terkendali di level 2,12% year-on-year (yoy).
Perlu diketahui, menurut Kementerian Keuangan, kinerja manufaktur didorong oleh tingkat permintaan dalam negeri dan pembelian barang input untuk memacu aktivitas produksi khususnya hari perayaan besar.
Selain itu, pasar akan memantau data ekonomi penting dari AS, seperti ISM Manufacturing PMI dan Non-Farm Payrolls, yang akan menjadi acuan bagi kebijakan moneter The Fed.
Dalam menghadapi situasi pasar yang dinamis ini, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan beberapa saham. Di antaranya;
1. Buy TOBA (Support 420, Resist 500).
Saham PT TBS Energi Utama Tbk ini bisa diuntungkan dari peningkatan PMI Manufaktur. Selain itu, secara teknikal, saham TOBA baru saja menembus pola bullish continuation (bullish flag) disertai dengan bullish candle dan volume yang meningkat.
2. Buy ITMG (Support 26.950, Resist 28.500).
Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk dipengaruhi potensi pemangkasan suku bunga FFR di bulan September 2024 ini seharusnya akan menjadi angin segar bagi industri batu bara. Selain itu, ITMG juga akan membagikan dividen interim tahun buku 2024 dengan DPR 69,76% dari perolehan laba bersih pada semester I 2024.
3. Buy INCO (Support 3.670, Resist 4.100).
Potensi pemangkasan suku bunga juga berdampak positif bagi saham PT Vale Indonesia Tbk ini. Apalagi, saat ini INCO berpotensi membentuk pola reversal (HnS) ditambah dengan adanya akumulasi, bullish candle dan peningkatan pada volume.
Selaras dengan tanggapan Imam, Direktur PT Rumah Para Pedagang dan pengamat Pasar Modal, Kiswoyo masih optimistis, peningkatan IHSG bisa ke level 7.800 di akhir tahun.
“Menjelang Pilkada, konsumsi masyarakat biasanya akan naik dan akan meningkatkan perekonomian, tentunya IHSG akan menguat,” ujar Kiswoyo, belum lama ini.
Disclaimer: Rekomendasi saham, berita kondisi pasar terkini, dan prospek pasar ke depan merupakan sebuah informasi dan proyeksi yang disampaikan kepada investor. Keputusan investasi investor yang bersumber dan didasarkan dari informasi ini merupakan keputusan dan tanggungjawab sepenuhnya dari investor yang bersangkutan, termasuk apabila terjadi kerugian yang mungkin timbul akibat keputusan tersebut.
-