Sekjen PBB Sebut Gaza Berubah Jadi Kuburan Anak-anak

Dampak serangan Israel ke Gaza. (Akun Twitter @pmofa)

FAKTA.COM, Jakarta – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mendesak Israel dan Hamas segera melakukan gencatan orang. Dia mengingatkan Jalur Gaza berubah jadi “kuburan anak-anak”.

“Gencatan senjata kemanusiaan, sekarang!” kata dia kepada wartawan di markas besar PBB, dikutip dari Al Arabiya, Selasa (7/11/2023).

Guterres juga mengatakan pihak-pihak yang berperang harus bertanggung jawab dan menghentikan penderitaan yang dihadapi oleh rakyat Palestina di Gaza. Dia juga mendesak agar bantuan kemanusiaan segera masuk ke sana.

“Mimpi buruk di Gaza lebih daripada krisis kemanusiaan,” kata Guterres.

AS Akhirnya Desak Israel untuk Jeda Kemanusiaan di Gaza

Sekadar informasi, Israel melakukan agresi di Gaza, Palestina untuk membalas serangan Hamas yang dilakukan pada 7 Oktober 2023. Sekadar informasi, serangan kelompok bersenjata ini menewaskan 1.400 orang dan mayoritas merupakan warga sipil.

Serangan balasan Israel menewaskan korban yang jauh lebih banyak. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, kini ada total 10.222 orang yang tewas dan 4.000 di antaranya adalah anak-anak.

Guterres juga khawatir terhadap pelanggaran hukum internasional dalam konflik Israel – Hamas. “Biar saya perjelas: tidak ada pihak dalam konflik bersenjata yang berada di atas hukum kemanusiaan internasional,” kata dia.

Ajukan US$1,2 Miliar untuk Bantu Rakyat Palestina di Jalur Gaza

Guterres telah mengajukan permohonan bantuan kemanusiaan PBB sebanyak US$1,2 miliar (Rp18,79 triliun). Bantuan ini rencananya akan digunakan untuk menolong 2,7 juta warga Palestina di Jalur Gaza. Sebagian lagi untuk membantu warga di Tepi Barat dan Tepi Timur.

Joe Biden Lebih Pilih Jeda Kemanusiaan daripada Gencatan Senjata

Truk-truk bantuan berdatangan dari Mesir ke Gaza melalui Rafah. Israel memerlukan waktu untuk memeriksa keamanan truk-truk itu dan memastikan tidak membawa bahan bakar.

“Tanpa bahan bakar, bayi yang baru lahir di inkubator dan pasien yang menggunakan alat bantu hidup, akan meninggal,” kata dia.

Truk-truk bantuan telah datang ke Gaza dari Mesir melalui penyeberangan Rafah, namun jumlahnya masih jauh di bawah tingkat sebelum 7 Oktober, dan Israel mengatakan perlu waktu untuk pemeriksaan keamanan kendaraan, dan mereka tidak membawa bahan bakar. Tanpa bahan bakar, kata dia, pasien yang butuh alat bantu hidup dan bayi yang baru lahir di inkubator bisa meninggal.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//