Fakta.com

Produktivitas Hijau jadi Tren Ketenagakerjaan Saat Ini

Tangkapan layar - Menaker Ida Fauziyah dalam acara Seminar Nasional Green Producitvity 2024 di Jakarta, Rabu (14/8/2024) (ANTARA/Prisca Triferna)

Tangkapan layar - Menaker Ida Fauziyah dalam acara Seminar Nasional Green Producitvity 2024 di Jakarta, Rabu (14/8/2024) (ANTARA/Prisca Triferna)

FAKTA.COM, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengungkapkan adanya pergeseran tren ketenagakerjaan ke arah konsep produktivitas hijau (green productivity), termasuk di Indonesia.

Hal ini diungkapkannya dalam seminar nasional bertajuk "Green Productivity: Peranan Green Productivity dalam Membangun Ekonomi Indonesia yang Berkelanjutan," yang diadakan di Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Menurutnya, terdapat urgensi penerapan konsep produktivitas hijau dalam menghadapi dampak negatif industrialisasi dan eksploitasi sumber daya alam di tengah pertumbuhan populasi yang pesat.

“Konsep keseimbangan ini disebut green productivity atau produktivitas hijau, yang merupakan strategi untuk meningkatkan produktivitas dengan memperhatikan lingkungan, demi pembangunan ekonomi dan sosial secara keseluruhan,” ujar Ida.

Ia memaparkan, dengan prediksi jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 9,4 miliar pada tahun 2045, tantangan pemanasan global dan perubahan iklim semakin mengkhawatirkan. Hal ini berpotensi memunculkan ancaman krisis pangan yang serius. 

Oleh karena itu, seluruh pelaku industri diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara aspek lingkungan dan produksi untuk mendukung ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah telah memasukkan aspek pembangunan lingkungan hidup, peningkatan ketahanan bencana, dan perubahan iklim sebagai prioritas.

Berbagai langkah strategis juga telah diambil untuk mendorong green economy di Indonesia, seperti komitmen penurunan emisi gas rumah kaca, penerbitan green sukuk, pajak karbon, hingga insentif bagi kendaraan listrik. 

Namun, Ida mengakui bahwa penerapan green productivity menghadapi tantangan signifikan. Implementasi konsep ini memerlukan investasi besar, termasuk biaya penelitian, pengembangan desain ramah lingkungan, serta teknologi dan strategi produksi yang inovatif. 

"Meskipun penerapannya dapat meningkatkan harga produk dalam jangka pendek, dalam jangka panjang green productivity akan menjadi solusi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,” tambahnya.

Ida juga menyampaikan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan telah meluncurkan berbagai inisiatif dan program untuk mendukung penerapan green productivity melalui kolaborasi lintas sektor, dunia usaha, industri, pendidikan, dan masyarakat.

Semua upaya ini bertujuan untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan menjaga keseimbangan ekosistem di Indonesia. 

Ketenagakerjaan
Menaker Ida Fauziah
Produktivitas hijau