Satgas Pangan Polri Antisipasi Beras Medium Dikemas Premium
Satgas Pangan Polri. (Dokumen Humas Polri)
FAKTA.COM, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri turun ke pasar-pasar untuk mengantisipasi modus pengemasan beras medium menjadi harga premium. Tindak penipuan ini pernah terjadi di Bekasi dan Bogor, Jawa Barat.
Kasatgas Pangan Polri, Brigjen Whisnu Hermawan menyampaikan, tindakan seperti itu jelas merugikan masyarakat. "Karena harganya premium, tapi berasnya medium," ujar Whisnu dikutip Humas.polri.go.id, Jumat (7/10/2023).
Untuk itu, Whisnu telah memberikan instruksi kepada jajarannya untuk menyelidiki kasus-kasus semacam itu dan berharap agar pelanggaran serupa tidak terulang.
Di sisi lain, Satgas Pangan Polri juga sedang melakukan pengecekan terhadap jumlah panen beras di berbagai daerah dan jumlah padi yang masuk ke penggilingan beras. Menurut Whisnu, langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan stok beras yang memadai di beberapa wilayah saat musim kemarau atau El Nino.
"Kita seharusnya memiliki panen besar, dengan target produksi sekitar 31 juta ton. Namun akibat El Nino, produksi berkurang sekitar 5-10% karena gagal panen," katanya.
Whisnu pun menegaskan bahwa stok beras masih mencukupi berkat impor beras dari luar negeri. Selain mengurangi produksi beras, El Nino juga telah menyebabkan kenaikan harga beras di beberapa wilayah.
Dalam upaya mengatasi dampak El Nino, Satgas Pangan Polri bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Badan Pangan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perdagangan, untuk melaksanakan operasi pasar di daerah, terutama untuk mengendalikan harga di tingkat produsen.
"Kami memberikan insentif kepada petani berupa pupuk dan pemilihan varietas tanaman yang lebih baik, sehingga hasil panen padi akan lebih optimal," ucap Whisnu.