Menyoal Opsi Bom Nuklir Israel ke Gaza yang Bikin Geger

Ilustrasi bom nuklir. (Dokumen Shutterstock)

FAKTA.COM, Jakarta – Pernyataan seorang pejabat Israel tentang konflik Israel – Hamas di Gaza, Palestina, menuai kecaman dari banyak pihak. Pejabat itu mengatakan salah satu opsi Israel dalam perang adalah menjatuhkan bom nuklir di sana.

“Itu adalah salah satu caranya,” kata Menteri Warisan Budaya, Amichai Eliyahu, dalam wawancara bersama Radio Kol Berama, dikutip dari Times of Israel, Senin (6/11/2023).

Pernyataan menteri ini berujung pada skors yang dijatuhkan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Pihak perdana menteri menyebut ucapan sang menteri tidak berdasarkan kepada kenyataan dan mengklaim melakukan serangan sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional.

AS Akhirnya Desak Israel untuk Jeda Kemanusiaan di Gaza

“Israel dan IDF (Israel Defence Force) beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari kerugian terhadap orang yang tidak bersalah. Kami akan terus melakukan sampai menang,” ujar pihak perdana menteri, dikutip dari Al Arabiya.

Eliyahu juga pun mendapatkan hukuman skor dari rapat-rapat pemerintah sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Tuai Kecaman

Pernyataan Eliyahu ini berbuah kecaman dari berbagai pihak. Arab Saudi, misalnya, mengutuk statement itu. Kementerian Luar Negeri Arab, menyebut komentar pejabat itu memperlihatkan penetrasi “ekstremisme dan kebrutalan”.

“Tidak memberhentikan menteri dan hanya membekukan keanggotannya merupakan tindakan yang sangat mengabaikan semua standar dan nilai kemanusiaan,” kata pihak kementerian Arab, dikutip dari Arab News.

Joe Biden Lebih Pilih Jeda Kemanusiaan daripada Gencatan Senjata

Kemudian, kecaman berikutnya juga datang dari Qatar. Kementerian Luar Negeri Qatar yang menyebut pernyataan menteri Israel sebagai hasutan serius terhadap kejahatan perang serta mengabaikan nilai kemanusiaan, moral, dan hukuman internasional.

Begitu pula dengan Kementerian Luar Negeri Yordania. Kementerian ini menilai ucapan tersebut bersifat rasis dan provokatif serta sebagai seruan untuk melakukan genosida dan kejahatan yang tidak dapat ditoleransi.

Setelah protes berdatangan, Eliyahu “membela diri” di sebuah unggahan di media sosial. Dikatakan bahwa ucapannya tentang serangan nuklir merupakan metafora.

Sekadar informasi, Israel tidak pernah mengakui punya bom nuklir.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//