FAKTA.COM, Jakarta - Rencana pembatasan pertalite masih mengawang-awang. Artinya, belum ada kepastian atas rencana itu kapan diterapkan.
Termasuk soal jenis kendaraan yang dibatasi. Fakta itu disampaikan Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso.
Fadjar meluruskan persepsi masyarakat terkait pembatasan pertalite tersebut. Menurut Fadjar, pemerintah bersama Pertamina berencana menerapkan pembatasan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, terutama Pertalite, melalui strategi yang disebut subsidi tepat sasaran.
Rencana ini menitikberatkan pada penggunaan teknologi QR Code untuk memastikan hanya masyarakat yang memenuhi syarat yang dapat membeli BBM bersubsidi.
Namun Fadjar menjelaskan bahwa kebijakan ini bukanlah pembatasan secara langsung, melainkan langkah untuk memastikan subsidi yang diberikan oleh pemerintah tepat sasaran.
"Kami ingin menjaga kuota Solar dan Pertalite agar subsidi ini benar-benar diterima oleh mereka yang berhak," ujar Fadjar kepada Fakta.com, Selasa (3/9/2024).
Fadjar juga menegaskan, pihaknya belum melakukan kebijakan pembatasan cc kendaraan untuk membeli pertalite.
“Kalau regulasinya sih kita juga masih menunggu dari pemerintah terkait nanti teknisnya, apakah pembatasan cc mobil, apakah jumlahnya, itu yang kita belum tahu,” jawabnya.
Sebelumnya, Fadjar juga menjelaskan isu ketersediaan pertalite yang hanya ada dekat pemukiman. Menurutnya, itu kebijakan SPBU di masing-masing tempat.
“Jadi memang yang masih menjual Pertalite itu yang masih di dekat pemukiman, yang dilalui angkutan umum, sedangkan kalau yang tidak menjual Pertalite, ya memang itu kan kebiasaan dari pemilik SPBU masing-masing,” kata Fadjar menjelaskan.
Sedangkan untuk pembatasan, pihaknya tidak bilang pembatasan,tapi memang subsidi tempat sasaran.