Terancam Punah, Badak Jawa Kini Tinggal 80 Ekor

Dokumen KLHK

FAKTA.COM, Jakarta – Status badak jawa kini berstatus terancam punah (critically endangered). Kini, hanya ada 80 ekor badak jawa yang masih bertahan.

Rata-rata kelahiran badak jawa pun sebanyak 3 ekor per tahun.

Mengutip dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Senin (18/9/2023), Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini, mengatakan pengelolaan populasi badak jawa terpusat ada di Semenanjung Ujung Kulon, Pandeglang, Banten. Anggia mengatakan kelestarian badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon memerlukan peran dan dukungan dari banyak pihak.

Alasan Unik Kecoak Sering Terbang ke Arah Wajah

“Perlu perhatian yang sangat besar untuk Taman Nasional Ujung Kulon,” kata dia saat Komisi IV berkunjung ke Taman Nasional Ujung Kulon.

Perhatian ini, kata Anggia, tidak hanya memperhatikan bisnis, tetapi juga perlindungan terhadap ekosistem, spesies, dan lingkungan bagi badak jawa.

Perburuan dan perambahan habitat satwa liar menjadi ancaman bagi populasi badak jawa. Ditambah lagi ada ancaman penyakit dari penggembalaan.

Upaya Pemerintah Tingkatkan Populasi Badak Jawa

Plt. Direktur Konservasi dan Keanekaragamana Hayati Spesies dan Genetik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Indra Exploitasia, mengatakan pemerintah sudah melakukan sejumlah usaha untuk menghadapi tantangan-tantangan itu. Salah satunya adalah pembangunan Javan Rhino Study and Conservation (JRSCA).

Indra mengatakan program tersebut dibuat untuk mengerek jumlah populasi badak jawa sehingga masuk ke tingkat viable. Dia berharap suaka ini menjadi pusat pemeliharaan dan translokasi badak jawa serta pusat pengetahuan tentang Rhinoceros sondaicus.

Penghitungan badak jawa memakai metode album. Pihak kementerian merekam aktivitas badak jawa dengan kamera dan membedakan badak-badak dari sisi morfologi. Dengan perekaman, dia berharap identifikasi badak jawa lebih mudah.

Digigit Kucing Liar, Pria Ini Terinfeksi Bakteri Misterius

“Kami dapat mengikuti jejak badak untuk mengambil feses dan bisa mengetahui badak mana yang masih subur untuk berkembang biak,” kata dia.

Kalau sudah terkontrol, badak jawa bisa dilepas liar, kata Indra. Jika tidak terjadi kawin alami, pihaknya akan melakukan teknologi berbantu (bayi tabung dengan badak sumatera menjadi surrogate mother) dan biobank (pengambilan sperma).

Anggia mendukung upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk konservasi badak jawa. “Diperlukan dukungan sumber daya yang memadai untuk wilayah seluas ini. Pemerintah harus memberikan atensi kepada pelaku konservasi badak jawa sehingga program ini dapat terlaksana dengan baik,” kata dia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//