Fakta.com
    !
FOCUS
FOCUS
Fakta.com
Politik
Politik
Update
Update
Hukum
Hukum
Daerah
Daerah
Ekonomi
Ekonomi
Pangea
Pangea
Teknologi
Teknologi
Humaniora
Humaniora
Memoar
Memoar
Data
Data
Infografik
Infografik
Tematik
Tematik
Program
Program
Survey
Survey
Flash Video
Chicken Skin
Paradox
Roots
Ytta
Spotlight
  • ●

    Tentang Kami
  • ●

    Redaksi
  • ●

    Pedoman Media Siber
  • ●

    Kode Etik Jurnalistik
  • ●

    Terms of Service
  • ●

    Disclaimer
  • ●

    Kerjasama
  • ●

    Bergabung di Fakta?
Fakta
Politik
Politik
Update
Update
Hukum
Hukum
Daerah
Daerah
Ekonomi
Ekonomi
Pangea
Pangea
Teknologi
Teknologi
Humaniora
Humaniora
Memoar
Memoar
Data
Data
Infografik
Infografik
Tematik
Tematik
Program
Program
Survey
Survey
Flash Video
Chicken Skin
Paradox
Roots
Ytta
Spotlight
  • ●

    Tentang Kami
  • ●

    Redaksi
  • ●

    Pedoman Media Siber
  • ●

    Kode Etik Jurnalistik
  • ●

    Terms of Service
  • ●

    Disclaimer
  • ●

    Kerjasama
  • ●

    Bergabung di Fakta?
Interactive
Games
Video
Log In
ads
ads
  1. Home
  2. detail
  3. Alasan Unik Kecoak Sering Terb...

Alasan Unik Kecoak Sering Terbang ke Arah Wajah

Kecoak punya kebiasaan terbang yang sering membuat orang deg-degan. (Foto dari Pexels.com)

Kecoak punya kebiasaan terbang yang sering membuat orang deg-degan. (Foto dari Pexels.com)

Google News Image

FAKTA.COM, Jakarta – Kecoak punya salah satu perilaku yang sering membuat orang panik. Serangga itu sering terbang ke arah wajah manusia.

Mengapa bisa begitu?

Dilansir dari laman How Stuff Works, Sabtu (16/9/2023), seorang entomolog di Department of Entomology & Plant Pathology North Carolina State University, Coby Schal, mengatakan kecoak yang terbang ke arah kita, tidak berarti menyukai manusia.

Kasihan, Ikan Berumur 180 Juta Tahun Ini Mati Tersedak Cangkang Raksasa

Schal menjelaskan wajah dan kepala manusia membentuk lingkaran halo ketika berada di tempat yang terang. Lingkaran ini menarik perhatian kecoak.

“Kecoak terbang ke objek yang terang,” kata dia.

Serangga ini, kata Schal, berbeda dengan nyamuk, tungau, atau kutu yang bisa mendeteksi karbon dioksida dari makhluk hidup lain. Ada kemungkinan kecoak tidak bisa merasakan CO2 yang diembuskan manusia.

“Saya tidak menemukan eksperimen yang menunjukkan kecoak tertarik dengan karbon dioksida atau bau yang dikeluarkan oleh manusia,” kata dia.

Digigit Kucing Liar, Pria Ini Terinfeksi Bakteri Misterius

Selain itu, serangga ini juga dinilai sebagai penerbang yang buruk. Mengutip infobae.com, dia tidak punya sensor yang bisa menjaga keseimbangan ketika “mengudara”. Makanya, kecoak sering nabrak saat terbang.

Sekadar informasi, kecoak sudah ada sejak 320 juta tahun yang lalu. Kini, ada lebih dari 5.000 spesies yang hidup di bumi. Perilakunya pun beragam dan sebagian besar serangga ini justru aktif pada malam hari.

Bagikan:
faunakecoaksainsTeknologi
ADS

Trending

Update News