Fakta.com

Tak Bisa Curang Lagi, OpenAI Bikin Alat Deteksi Tulisan ChatGPT

Ilustrasi ChatGPT.

Ilustrasi ChatGPT.

Google News Image

FAKTA.COM, Jakarta - OpenAI mengklaim  telah mengembangkan sebuah alat deteksi tulisan esai hasil Chat GPT yaitu watermark teks yang memiliki akurasi tinggi.

Dikutip dari The Wall Street Journal, meskipun alat tersebut sudah bisa digunakan, namun OpenAI belum bisa merilis alat tersebut karena perdebatan internal. 

Dilansir dari TechCrunch, OpenAI mengatakan metode ini merupakan salah satu solusi yang lengkap dalam pembuktian teks. 

“Kami terus mengembangkan metode watermark teks selain alternatif lainnya,” kata OpenAI.

Watermark OpenAI digambarkan sebagai penyesuaian bagaimana model memprediksi kata dan frasa yang paling mungkin mengikuti kata dan frasa sebelumnya, sehingga menciptakan pola yang dapat dideteksi.

Meskipun metode ini terbilang akurat, 99,9% efektif, namun terdapat kendala dalam metode ini. Apabila hasil tulisan esai tersebut telah dimodifikasi sebelumnya dengan penambahan karakter, hasil terjemahan, saduran dari chatGPT lain, maka metode watermark teks ini tidak bisa digunakan.
Adanya metode ini akan membantu guru mendeteksi tugas siswa yang ditulis dengan AI. The Journal melaporkan bahwa perusahaan tersebut menemukan bahwa adanya watermark tidak memengaruhi kualitas keluaran teks chatbot-nya. 

Dalam survei yang ditugaskan oleh perusahaan tersebut, "orang-orang di seluruh dunia mendukung gagasan alat deteksi AI dengan margin empat banding satu," tulis The Journal.
Namun tampaknya, OpenAI juga khawatir bahwa penggunaan watermark dapat mematikan minat pengguna ChatGPT yang disurvei. Hampir 30 persen di antaranya jelas mengatakan kepada perusahaan tersebut bahwa mereka akan lebih jarang menggunakan ChatGPT jika watermark diterapkan.

OpenAI
chatgpt