Survei: Publik Anggap Restu Jokowi ke Gibran Bukan Politik Dinasti

Presiden Joko Widodo

FAKTA.COM, Jakarta - Hasil survei Political Statistics (Polstat) Indonesia mengungkap bahwa sebanyak 74,8% dari total 1.200 responden tak merasa pemberian izin Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas pencalonan wakil presiden sangat putra sulung, Gibran Rakabuming Raka sebagai bentuk politik dinasti. Gibran adalah cawapres Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Kemudian, terdapat 21,4% merasa hal tersebut termasuk. Mereka yang memilih untuk menjawab sebesar 3,8%.

"Ketika Polstat menanyakan kepada responden apakah restu yang diberikan oleh Jokowi atas majunya Gibran sebagai cawapres sebagai bentuk politik dinasti, mayoritas publik atau 74,8% responden menyatakan tidak," tutur Direktur Riset Polstat, Apna Permana, Jumat (8/12/2023).

Gibran Minta Doa untuk Menghadapi Debat

Temuan ini, lanjut Apna, seakan menegaskan bahwa isu dinasti politik yang dialamatkan kepada Kepala Negara tidak berpengaruh. Sebab, para responden merasa langkah politik itu sebagai hal setiap warga negara.

"Mayoritas publik tidak tidak terpengaruh dengan isu politik dinasti. Mayoritas masyarakat justru berpendapat bahwa pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo merupakan hak setiap warga negara Indonesia," ucap dia.

Kemudian ketika responden ditanya apakah isu politik dinasti merupakan masalah serius yang akan mencederai Pemilu 2024, mayoritas publik (65,9%) menyatakan isu politik dinasti bukan masalah serius. Sedangkan perbandingan persentase responden yang merasa ini adalah masalah serius hanya 23,5%.

Apna menuturkan, para responden menjawab bahwa isu politik dinasti adalah 'musiman'. Isu ini sering muncul tiap gajatan pemilu atau pilkada.

Laporan Mendalam: Circle of Surakarta, Mengawal Pak Joko Sampai Jakarta

"Dapat disimpulkan bahwa isu politik dinasti belum menjadi keprihatinan masyarakat luas dan masih terbatas sebagai isu elit," jelasnya.

Polstat melakukan survei pada tanggal 27 November hingga 5 Desember 2023 di 38 provinsi Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang minimal sudah berusia 17 tahun dan memiliki e-KTP.

Jumlah sampel sebesar 1.200 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi-state random sampling). Margin of error kurang lebih 2,8% dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//