Begini Arah IHSG Setelah Longsor 5,18 Persen Sejak Level Tertinggi

Ilustrasi penurunan IHSG. (Dokumen Fakta.com)
FAKTA.COM, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang menurun. Paling tidak sejak posisinya mencapai level penutupan tertinggi 7.905,39 pada 19 September 2024.
Sejak saat itu hingga perdagangan Jumat (4/10/2024), IHSG berangsur turun. Posisi terakhir, IHSG berada di level 7.496,09.
Catatan itu, membuat IHSG sudah anjlok 5,18% dalam dua pekan terakhir.
Apa sebab penurunan IHSG itu?
Melihat data Bursa Efek Indonesia (BEI), salah satu faktornya adalah aksi jual (net sell) yang dilakukan investor asing. Dalam dua pekan terakhir, nilainya terakumulasi Rp8,3 triliun.
Catatan itu terdiri dari periode 23-27 September 2024 Rp3,4 triliun dan pekan lalu (30 September-4 Oktober 2024) Rp4,8 triliun.
Meski begitu, di posisi terakhirnya, pertumbuhan IHSG secara year to date menjadi 3,07% dari posisi akhir 2023 di level 7.272,8.
Menurut riset MNC Sekuritas, posisi IHSG saat ini sedang berada pada skenario merah. "Sehingga IHSG masih akan rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji area 7.454 atau worst case-nya ke 7.347," bunyi riset tersebut.
Atas dasar itu, MNC Sekuritas memperkirakan IHSG berada di kisaran support 7.460-7.366 dan resistance 7.654-7.810.














