Libur Panjang Usai, Keputusan The Fed dan BI Bakal Kerek IHSG

Bursa Efek Indonesia. (Dokumen Fakta.com/Issa Almawadi)
FAKTA.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan kenaikannya pascalibur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Imam Gunadi memperkirakan, penguatan IHSG bakal datang dari dua sentimen. Yaitu keputusan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia (BI).
Pada 18 September 2024, The Fed dijadwalkan mengumumkan kebijakan moneternya. Berdasarkan konsensus, The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25%.
“Dalam pidato Jerome Powell di Simposium Ekonomi Jackson Hole, sudah memberikan sinyal yang jelas bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunganya,” jelas Imam pada laporannya, Senin (16/9/2024).
Imam menjelaskan bahwa sinyal pemangkasan suku bunga ini sudah diberikan oleh Jerome Powell dalam Simposium Ekonomi Jackson Hole, di mana Powell menyoroti bahwa pasar tenaga kerja AS mulai mendingin dan inflasi melambat menuju target 2%.
Sementara itu terkait sentimen BI, Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan September 2024.
“Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan BI7DRR di level 6,25% pada pertemuan bulan ini,” katanya.
Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah inflasi yang stabil.
Namun, ada ekspektasi bahwa BI mungkin akan mulai melonggarkan kebijakan moneternya pada akhir tahun 2024.
Seperti diketahui, sepanjang pekan lalu, IHSG naik 1,17% ke level 7.812,13 dari 7.721,85 di pekan sebelumnya.
Kenaikan IHSG diwarnai pergerakan investor asing yang mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp17,95 triliun. Alhasil, sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp51,4 triliun.














