Kualitas Air Budi Daya Nila Srikandi Bisa Dikontrol Lewat Smartphone

Teknologi RAS nila srikandi berbasis IoT. (Dokumen Kementerian Kelautan dan Perikanan)

FAKTA.COM, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, mengembangkan sistem budi daya resirkulasi ikan nila srikandi berbasis internet of thing (IoT).

Teknologi ini terkoneksi dengan sistem Android dan mempermudah untuk mengontrol kualitas air budi daya secara online.

Dikutip dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan, Selasa (9/1/2024), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, I Nyoman Radiarta, mengatakan bahwa recirculating aquculture system (RAS) adalah sebuah proses teknologi untuk memproses daur ulang air budi daya. Dengan begitu, air itu bisa digunakan kembali setelah melalui tahapan penyaringan mekanis dan biologis serta penghilangan bahan tersuspensi dan metabolit.

“RAS mengedepankan sistem budi daya yang efektif dan efisien untuk menghasilkan nila srikandi yang unggul,” kata Radiarta di Subang, Jawa Barat.

Teknologi Bioflok, Cara Sukses Budidaya Ikan Nila

Cara Kerja Teknologi RAS Nila Berbasis IoT

Saat ini, pihaknya berhasil mengembangkan RAS berbasis IoT. Dengan begitu, kualitas air budi daya nila srikandi bisa dipantau melalui smartphone secara online.

“IoT nila srikandi adalah inovasi berbasis teknologi nirkabel komunikasi yang menghubungkan untuk mengukur parameter kualitas air budi daya nila srikandi di lokasi,” kata dia.

Teknologi IoT ini memproses data dari sensor kualitas air budidaya, lalu mengirimkannya melalui server. Data itu akan ditampilkan di smartphone melalui representasi grafik dan dashboard kualitas air budi daya.

“Teknologi ini akan memudahkan pembudidaya untuk mengontrol kualitas air yang merupakan instrumen penting dalam budi daya ikan nila srikandi,” kata Radiarta.

KKP Ungkap Modus Baru Penyelundupan Benih Lobster

Diharapkan Bisa Diterapkan di Tempat Lain

Kepala Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi, Agus Cahyadi, mengatakan inovasi BRPI diharapkan bisa mempermudah proses budi daya nila srikandi di BRPI Sukamandi. Agus juga berharap inovasi itu juga bisa diterapkan di tempat lain.

“Inovasi ini tentu kerja sama dari seluruh tim BRPI yang diharapkan dapat direplikasi untuk lokasi-lokasi lain,” kata dia.

Sekadar informasi, ikan nila srikandi merupakan salah satu komoditas unggulan BPPSDM. Ikan ini merupakan ikan unggulan hasil pemuliaan dan teknologi RAS dengan air budi daya dengan salinitas 10-15 ppt.

Pengembangan RAS berbasis IoT sejalan dengan upaya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono untuk mengembangkan subsektor perikanan sebagai salah satu prioritas berbasis ekonomi biru. Trenggono meminta pendekatan teknologi dan SDM bisa menjadi salah satu faktor kunci dalam pembangunan kelautan dan perikanan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//