Cara Jepang Respons Gempa, Gunakan AI

Gempa di Jepang. (NHK World)

FAKTA.COM, Jakarta - Pemerintah kota Tokyo telah meluncurkan sistem kecerdasan buatan (AI) sebagai respons awal bencana selama gempa bumi besar.

Sistem AI ini menggunakan kamera dari ketinggian tinggi untuk mendeteksi kebakaran dan keruntuhan bangunan secara langsung guna mempercepat respons saat bencana.

Badan cuaca Jepang minggu lalu mengeluarkan peringatan pertama tentang peningkatan risiko gempa besar di sepanjang Palung Nankai yang membentang antara Jepang bagian tengah dan barat daya.

Sistem yang digerakkan oleh AI tersebut menganalisis rekaman dari kamera beresolusi tinggi, dengan dua kamera dipasang di gedung pemerintah kota Tokyo dan masing-masing satu di jembatan dekat Teluk Tokyo dan satu lokasi di bagian barat wilayah metropolitan, kata pemerintah daerah dan pengembang sistem Hitachi Ltd, dilansir di Kyodo News, Kamis (15/8/2024).

Sistem ini secara otomatis mengidentifikasi kebakaran dan keruntuhan struktur, memberikan informasi tersebut kepada lembaga terkait seperti polisi, pemadam kebakaran, dan Pasukan Bela Diri Jepang untuk memungkinkan upaya respons yang lebih cepat.

Gempa 7,1 Skala Ritcher Guncang Jepang

Menurut penilaian kerusakan yang dirilis oleh pemerintah metropolitan Tokyo pada tahun 2022, gempa besar Palung Nankai dapat menimbulkan tsunami setinggi 2 hingga 2,6 meter di sepanjang wilayah Teluk Tokyo.

Ada juga kemungkinan sebesar 70 persen terjadinya gempa bumi besar tepat di bawah Tokyo dalam 30 tahun ke depan. Gempa bumi dahsyat yang berpusat di bawah Tokyo selatan dapat mengakibatkan sekitar 6.100 kematian dan kerusakan pada sekitar 194.000 bangunan.

Sistem ini mulai beroperasi secara penuh pada bulan Maret. Pada akhir tahun fiskal hingga Maret 2025, dua kamera tambahan akan diaktifkan di Tokyo Skytree, memperluas jangkauan hingga mencakup hampir semua dari 23 distrik ibu kota dan bagian wilayah barat.

AI meninjau rekaman kamera untuk mengidentifikasi asap atau kerusakan struktur, menampilkan informasi di layar dengan laporan dan peta. Kamera ini juga dapat mendeteksi area yang dipenuhi rumah-rumah kayu, sehingga pihak berwenang dapat memprioritaskan area yang berisiko tinggi mengalami kerusakan parah.

Sebelumnya, kamera dioperasikan secara manual, sehingga sulit untuk memperoleh informasi akurat segera setelah terjadi bencana. 

"Kami mencoba menggunakan teknologi canggih untuk menilai kerusakan secara menyeluruh dengan cepat." kata seorang pejabat pemerintah metropolitan Tokyo.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//