Lanjutkan Rencana Penerbitan Rupiah Digital, BI Himpun 42 Masukan

Ilustrasi rupiah digital. (Dokumen Bank Indonesia)

FAKTA.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) terus melanjutkan rencana penerbitan rupiah digital. Untuk merealisasikan rencana itu, BI mengumpulkan masukan masyarakat atas konsep rupiah digital yang tertuang dalam Consultative Paper (CP) Rupiah Digital Tahap I. 

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyampaikan apresiasi atas pandangan masyarakat yang telah diterima sepanjang periode tahun ini. Dia mencatat terdapat 42 komentar serta masukan yang bersumber dari berbagai kalangan, seperti perbankan, institusi nonkeuangan, asosiasi, kementerian/lembaga (K/L), akademisi hingga masyarakat umum.

“Penerbitan laporan merupakan bentuk transparansi dan akuntabilitas BI dalam pengembangan desain rupiah digital,” ujarnya melalui keterangan tertulis pada Rabu (27/12/2023).

Modal Asing Membesar di SBN dan SBRI, Nilai Tukar Rupiah Menguat

Menurut Erwin, pengembangan alat transaksi virtual itu bakal memasuki sejumlah tahap berikutnya, yaitu eksperimentasi teknologi, prototyping, piloting,  serta tinjauan atas stance kebijakan.

“Eksperimentasi pengembangan rupiah digital merupakan proses yang iteratif guna membuka peluang eksplorasi yang lebih luas atas berbagai alternatif desain dan memastikan nilai tambah yang paling optimal bagi Indonesia,” katanya.

Sederet Keyakinan BI Rupiah Bakal Terus Menguat di 2024

Erwin  menambahkan, struktur laporan konsultasi publik terbagi atas enam kategori yang menjadi dasar untuk pendalaman terhadap aspek fungsionalitas dan pertimbangan umum. Adapun, enam kategori tersebut adalah sebagai berikut.

1. Teknologi: Menyoroti aspek skalabilitas dan resiliensi.

2. Akses: Meliputi tata cara kepesertaan, tata cara akses data, dan pengelolaan wallet.

3. Penerbitan dan pemusnahan: Terkait dengan proses penerbitan dan pemusnahan rupiah digital.

4. Transfer dana:  Meliputi fungsi pokok dalam transfer dana, resolusi gridlock, dan settlement finality.

5. Kapabilitas teknis dan aspek 3i: Melibatkan interkoneksi, interoperabilitas, dan integrasi

6. Implikasi: Terkait atas dampak mata uang rupiah digital terhadap sistem pembayaran, stabilitas sistem keuangan, dan moneter.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//