Bukan Main, Pria Ini Dapat 217 Suntikan Vaksin COVID-19

Ilustrasi vaksin COVID-19. (Dokumen Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta - Seorang pria di Jerman membuat ilmuwan terheran-heran. Masalahnya, dia mendapatkan 217 suntikan vaksin COVID-19, tetapi tidak ada efek samping negatif apa pun.

Dikutip dari Oddity Central, Jumat (8/3/2024), seorang pria yang tidak disebutkan namanya, menerima 217 suntikan vaksin COVID-19 dalam waktu 29 bulan. Dengan begitu, lelaki asal Magdeburg, Jerman, mendapatkan rata-rata empat dosis per hari. Saking banyaknya dosis yang diterima, sang lelaki mendapatkan sebutan "eksperimen berjalan".

Setelah mendengar kabar itu dari media, para peneliti dari Universitas Erlangen-Nuremberg, menghubunginya apakah bersedia untuk dipelajari untuk sains atau tidak. Pria itu setuju.

Geger Ilmuwan di China Uji Coba Virus Mematikan Mirip COVID

Dalam hasil penelitian yang terbit dalam Lancet Infectious Diseases Journal, para peneliti menemukan hal-hal yang menarik. Salah seorang peneliti, Kilian Schober, mengatakan sang pria mendapatkan delapan vaksin berbeda, termasuk mRNA yang berbeda.

"Menurut pengamatan, tidak ada efek samping yang dipicu meskipun dilakukan hipervaksinasi yang luar biasa. Ini menunjukkan bahwa obat tersebut memiliki tingkat toleransi yang baik," kata Schrober.

Para peneliti juga menemukan bahwa tingkat kekebalan dan antibodi terhadap virus COVID-19 dibandingkan dengan orang yang rata-rata mendapatkan tiga kali vaksinasi COVID-19. Secara keseluruhan, ilmuwan menemukan tidak ada indikasi respons imun yang lebih lemah, malah yang terjadi adalah sebaliknya.

"Tes lebih lanjut menunjukkan bahwa respons kekebalannya terhadap virus lain tetap tidak berubah. Yang dianggap sebagai bukti bahwa sistem kekebalannya tidak rusak akibat hipervaksinasi," ujar salah seorang peneliti.

Para ilmuwan menyebut tingkat toleransi terhadap vaksin COVID-19 dari jumlah yang tidak masuk akal itu, tidak berlaku untuk semua populasi. Lagipula sains juga memperlihatkan bahwa efek positif vaksin tidak sebanding dengan jumlah dosis yang diberikan.

Ahli imunologi Andreas Radbruch, mengatakan vaksin diserap oleh antibodi sebelum bisa memicu respons imun.

Jangan Panik meskipun Kasus Covid Kembali Naik

"Di luar tingkat konsentrasi antibodi tertentu, sistem kekebalan tubuh akan mati dan tidak ada lagi antibodi baru yang dibuat. Setelah memiliki antibodi yang cukup, kamu tidak akan bisa meningkatkan perlindungan dengan vaksinasi lebih lanjut," kata Radbruch.

Yang menarik, sang pria pernah menjadi berita utama pada 2022. Kala itu, dia diketahui mendapatkan vaksinasi COVID-19 sebanyak 90 kali.

Saat itu, lelaki ini dicurigai mendapatkan banyak vaksinasi COVID-19 agar bisa menjual sertifikat kepada orang-orang yang enggah divaksinasi, tetapi memerlukan dokumen itu.

Kini, dia bersikeras telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 sebanyak 217 kali untuk alasan pribadi. Lelaki ini juga mengaku sedang diselidiki atas kasus penipuan oleh otoritas Jerman.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//