Konsumsi Kopi Dapat Kurangi Gumpalan Penyebab Pikun di Otak
.jpg)
Kopi. (Pexels/Chevanon)
FAKTA.COM, Jakarta - Konsumsi kopi rupanya memiliki pengaruh baik pada ingatan. Ini karena kafein dalam jumlah sedang sepanjang hari dikaitkan dengan penurunan risiko memburuknya demensia atau pikun.
Sebuah studi baru yang telah dipublikasikan dalam jurnal Alzheimer's & Dementia, telah mengonfirmasi adanya hubungan antara asupan kafein dan penanda cairan tulang belakang untuk penyakit Alzheimer.
Dikutip dari Science Alert, Selasa (15/10/2024),sebuah tim di Prancis mengamati data dari studi prospektif yang mengevaluasi pasien dengan gangguan kognitif ringan atau Alzheimer antara tahun 2010 dan 2015.
Analisis mereka terhadap 263 peserta berusia di atas 70 tahun mencakup evaluasi klinis dasar dan survei terperinci tentang konsumsi makanan dan minuman seperti kopi, cokelat, teh, dan soda untuk menilai jumlah kafein yang diserap oleh tubuh mereka setiap hari. Para relawan juga menjalani pemindaian MRI, dan memberikan sampel darah dan cairan serebrospinal (CSF).
Mereka yang mengonsumsi rata-rata lebih dari 200 miligram kafein per hari dikelompokkan ke dalam sampel kafein 'rendah', sedangkan mereka yang minum lebih banyak dianggap sebagai konsumen kafein yang lebih tinggi.
Perbedaannya adalah sekaleng minuman berenergi atau satu atau dua cangkir kopi sehari dibandingkan beberapa kaleng atau cangkir. Perbedaan ini dapat memengaruhi patologi yang menyebabkan demensia.
Tim menemukan bahwa konsumsi kafein yang lebih rendah berkorelasi dengan risiko penurunan kognitif ringan yang lebih tinggi dengan gangguan memori, dibandingkan dengan konsumsi kafein yang lebih tinggi.
Faktanya, mereka yang berada dalam kelompok konsumsi kafein rendah hampir 2,5 kali lebih mungkin didiagnosis mengalami gangguan kognitif ringan dengan gangguan memori atau Alzheimer.
Pengamatan lebih dekat terhadap protein dalam cairan tulang belakang peserta juga mengungkapkan perbedaan signifikan dalam rasio dan konsentrasi bentuk-bentuk spesifik protein beta-amiloid.
Mereka yang minum lebih sedikit kafein cenderung memiliki konsentrasi bentuk terlarut yang lebih rendah.
Secara keseluruhan, kadar protein spesifik dalam CSF di antara mereka yang mengonsumsi lebih sedikit kafein menandakan peningkatan penggumpalan protein beta-amiloid di otak, yang merupakan ciri biologis dari neurodegenerasi yang bertanggung jawab atas gejala Alzheimer.
Namun, penelitian ini tidak membahas kebiasaan minum kopi di usia muda apakah berpengaruh pada demensia di usia lanjut. Selain itu, penelitian ini tidak membahas bagaimana kafein dikonsumsi, apakah di pagi hari atau sore hari yang dapat mempengaruhi kualitas tidur.