FAKTA.COM, Jakarta - Meski berhasil meningkatkan resiliensi industri jasa keuangan, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mendapat catatan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terutama dalam mendorong penyaluran pembiayaan UMKM serta meningkatkan inklusi dan literasi.
Pernyataan Jokowi disampaikan saat menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK), Selasa (20/2/2024). Dalam catatan Jokowi, penyaluran pembiayaan UMKM baru mencapai 19% dari total kredit perbankan.
"Maka perlu sebuah terobosan, strategi agar ada peningkatan, sehingga bisa melihat UMKM kita tumbuh dengan baik," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi menyebut OJK harus terus meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan. Pasalnya, hingga 2023, literasi keuangan baru mencapai 65% sementara inklusi berada di level 75%.
Catatan dari Jokowi itu tidak lepas dari pertumbuhan industri jasa keuangan 2023, khususnya sektor perbankan. Jokowi mengungkapkan, tingkat permodalan perbankan berada di level 27,96% atau berada di atas negara-negara di kawasan.
Selain itu, kredit perbankan juga masih bisa tumbuh double digit. "Pada 2023, naik 10,38% di atas level pra pandemi," ucap Jokowi.
Atas pernyataannya itu, Jokowi berharap, pelaku industri keuangan bisa semakin kokoh mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.