OJK Minta Sektor Keuangan Terus Monitor Potensi Risiko
FAKTA.COM, Jakarta - Stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga didukung permodalan dan likuiditas yang memadai. Kondisi tersebut membuat sektor finansial dianggap mampu menghadapi berlanjutnya penurunan pertumbuhan ekonomi dunia.
“Optimisme juga turut dipengaruhi pengukuran insentif fiskal maupun moneter dan sektor keuangan,” ujar Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Komisioner (RDK), Senin (4/11/2023).
Ungkap Multifikasi Risiko Keuangan Digital, Bos OJK Singgung BinanceMahendra mengungkapkan, tekanan terhadap harga komoditas pangan diharapkan mereda seiring pelemahan El Nino saat ini. Perkembangan tersebut membuat penguatan terhadap pasar keuangan global, baik pasar saham, pasar surat berharga, maupun nilai tukar.
“Investor nonresiden juga mulai masuk ke pasar keuangan nasional, setelah dalam tiga bulan terakhir melakukan sell off yang cukup signifikan,” katanya.
Dorong Governansi, OJK Telah Rilis Empat Roadmap IJKMahendra menambahkan, dalam rangka menjaga stabilitas sektor keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi, OJK mendorong lembaga jasa keuangan untuk terus memonitor potensi risiko. Termasuk juga melakukan stress-test ketahanan terhadap gejolak pasar.
“Serta melakukan strategi mitigasi risiko dalam rangka menjaga ketahanan permodalan dan likuiditas. Sehingga, dapat terjaga stabil dan bisa berkontribusi optimal bagi perekonomian nasional,” ucap dia. (Andry Winanto)
Komentar (0)
Login to comment on this news