Demokrat Minta DPR Panggil Agus Buntut Pengakuannya Soal Jokowi di Kasus e-KTP
Waketum Partai Demokrat Benny K Harman. (Dokumentasi: X/Benny K Harman)
FAKTA.COM, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman meminta DPR RI untuk memanggil mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo. Hal itu berkaitan dengan pernyataan bahwa Presiden Jokowi pernah memintanya untuk menyetop perkara korupsi e-KTP Setya Novanto.
Menurut Benny, Agus harus menerangkan pernyataan tersebut secara rinci kepada para anggota legislatif di Senayan.
"DPR sebaiknya panggil eks Ketua KPK Agus Rahardjo atau Pak Agus datang ke DPR menerangkan lebih rinci pernyataannya ini," tulis Benny melalui X, Jumat (1/12/2023).
Redaksi Fakta.com telah meminta persetujuan kepada Benny untuk mengutip pernyataan yang dia lontarkan di media sosial tersebut. Dia pun mempersilakannya.
Lebih jauh, kata Benny, jika Agus benar datang ke DPR, maka para perwakilan rakyat itu diminta untuk bertanya apakah benar Kepala Negara melakukan intervensi hukum.
"Apa betul Presiden Jokowi mengintervensi Proses hukum di KPK," tuturnya.
Benny pun mengimbau agar Agus tidak menebar berita bohong atau hoaks. Namun, jika apa yang disampaikannya itu benar, maka tak dapat dipungkiri masyarakat bisa marah.
"Jangan sebar hoax ke masyarakat, sebab kalo cerita ini benar rakyat bisa marah," ungkapnya.
Agus mengatakan dalam wawancaranya sempat diundang ke Istana Negara untuk menghadap Presiden Jokowi.
Agus pun merasa heran lantaran hanya dipanggil seorang diri. Sebab, biasanya jika menghadap 5 komisioner KPK diundang lengkap.
Ketika memasuki ruang pertemuan, Agus mendapati Jokowi sudah marah. Dirinya mengaku heran dan tidak mengerti kenapa mantan Wali Kota Solo itu marah sambil mengutarakan dengan nada tinggi 'hentikan'.
"Setelah saya duduk ternyata saya baru tahu kalau yang (Jokowi) suruh hentikan itu adalah kasusnya Pak Setnov,” beber Agus.