Profil dan Peran Harvey Moeis, Suami Sandra Dewi yang Jadi Tersangka Korupsi Timah
Harvey Moeis memakai rompi pink setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi timah. (Tangkap layar akun Instagram @lambe_turah)
FAKTA.COM, Jakarta - Harvey Moeis menjadi sorotan publik setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Suami Sandra Dewi, terjerat kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk pada 2015-2022.
"Di mana 1 dari 6 orang saksi, setelah dilakukan pemeriksaan intensif, tim penyidik memandang telah cukup alat bukti. Yang bersangkutan ditingkatkan statusnya menjadi tersangka, yaitu Saudara HM selaku perpanjangan tangan dari PT RBT," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi, dikutip dari akun Instagram @lambe_turah, Kamis (28/3/2024).
Setelah menjalani pemeriksaan, Harvey langsung ditetapkan sebagai tersangka dan memakai rompi tahanan pink oleh Kejagung.
"Yang bersangkutan dilakukan penahanan di Rutan Salemba cabang Kejari Jakarta Selatan untuk 20 hari ke depan," kata Kuntadi.
Siapa Harvey Moeis? Lalu, apa perannya dalam kasus korupsi ini?
Profil Harvey Moeis
Menurut penelusuran FAKTA.COM dari berbagai sumber, Kamis (28/3/2024), Harvey merupakan seorang pengusaha kelahiran 1985. Pria berdarah Papua, Ambon, dan Makassar ini menikahi artis Sandra Dewi pada 2016. Dari pernikahannya, Harvey dan Sandra memiliki dua orang anak.
Diketahui lelaki berusia 38 tahun ini merupakan seorang presiden komisaris di PT Multi Harapan Utama. Harvey juga punya saham di beberapa perusahaan, seperti CV Venus Inti Perkasa, PT Sariwiguna Bina Sentosa, dan PT Refined Bangka Tin. Lelaki ini juga pernah menjadi brand ambassador Ferrari Roma.
Peran Harvey Moeis dalam Korupsi Timah
Kuntadi mengatakan Harvey Moeis merupakan perpanjangan tangan dari PT RBT. Suami artis ini menghubungi Dirut PT Timah, yaitu MRPP (Mochtar Riza Pahlevi Tabrani) untuk mengakomodasi kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah.
Kemudian, keduanya sepakat kegiatan akomodasi pertambangan liar di-cover dengan kegiatan sewa-menyewa processing peleburan timah. Kemudian, HM menghubungi beberapa smelter untuk ikut serta dalam kegiatan ini.