Rizky Febian Sempat Terpikir Berhenti Bangun Label Musik, Mengapa?
Rizky Febian (tengah) bercerita suka duka membangun label musik. (Foto: Fakta.com/Reza Pratiwi)
FAKTA.COM, Jakarta – Rizky Febian mengungkapkan suka duka saat membuat label musik baru bersama sang manajer, Rahul Tamara. Dia sempat ingin menghentikan niat membuat label musik.
Sekadar informasi, dia dan Rahul membuat label musik RFAS Music pada 2020.
“Ada masa di mana transisi aku dari label yang sebelumnya, terus berusaha membuat sebuah label sendiri gitu ya, dengan notabennya kita bertiga ini tidak ada basic sama sekali untuk membuat sebuah label gitu,” kata Rizky dalam Konferensi Pers Perjalanan 10 Tahun Rizky Febian, Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Suami Mahalini Raharja itu bercerita pembuatan label musik ini dimulai dari nol, yaitu belajar memproduksi dan publikasi musik secara mandiri hingga berkeliling memperkenalkan diri dari satu label ke label lainnya.
“Kita dateng lagi, dari label to label, memperkenalkan diri satu satu bahwa sekarang kita udah sendiri, jadi kalau misalkan ada kerja sama atau apa pun bisa langsung lewat Mas Rahul,” ujar dia.
Pembuatan label musik ini sempat terhenti ketika sang ibu, Lina Jubaedah, meninggal dunia. Kala itu, Rizky sempat berpikir untuk melepas impiannya untuk membangun label sendiri.
"Sampai akhirnya fase di mana kita udah mau semangat, mau bikin apa, kita down lagi karena almarhumah Mama nggak ada," kata pelantun lagu Kesempurnaan Cinta.
“Sempet akhirnya, kayanya, karena waktu itu aku down banget, sampe akhirnya ‘kayaknya nggak usah dijalanin deh, kayaknya RFAS Music nggak usah ada lagi’,” kata dia.
Namun, seiring berjalannya waktu, Rizky juga melihat kembali bayangan ibunya yang menginginkan dia bangkit kembali. Akhirnya, label musik yang ia dan Rahul rencanakan pun bisa berdiri hingga saat ini.
“Titik mulai ketika akhirnya kita bangkit lagi itu ketika project Garis Cinta, Makna Cinta, Cuek, dan Mantra Cinta,” kata putra sulung komedian Sule itu.
Rizky dan tim mulai belajar mengenai bagaimana penulisan lagu yang sederhana dan bisa diterima oleh banyak orang, sekaligus membaca apa yang disukai oleh mereka.
“Akhirnya kita jadi mulai bisa ngebaca, ‘oh orang-orang itu sukanya kaya gini, orang-orang, tuh, sukanya alur cerita yang seperti ini’. Jadi itu titik Garis Cinta mulai dikenal banyak orang dan di situlah kita mulai bisa struggling sampai tahun ini,” kata dia.