Anies-Imin Kalah Telak Dari Ganjar-Emil dan Prabowo-Erick

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (dokumentasi: Instagram/@aniesbaswedan)

FAKTA.COM, JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar masih perlu memompa suara untuk bisa bersaing dengan pasangan lain, seperti Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Anies-Imin hanya mendapat 16,5% suara, melawan Ganjar 35,4% jika disandingkan dengan Ridwan Kamil, dan Prabowo 31,7% jika ia bersanding dengan Erick Thohir.

Hasil survei ini disampaikan pendiri SMRC, Prof. Saiful Mujani, dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ dengan tajuk “Respon Pemilih atas Pasangan Anies-Muhaimin” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV pada Kamis, 14 September 2023.

Saiful menyatakan bahwa setelah deklarasi Anies-Imin tanggal 2 September 2023, pada tanggal 5 September SMRC melakukan survei telepon. Dia menjelaskan bahwa survei telepon dilakukan pada warga yang memiliki telepon. Mereka merepresentasikan 80 persen pemilih. survei telepon cukup bisa menggambarkan sikap dan sentimen pemilih terhadap deklarasi pasangan Anies-Imin atau yang dikenal sebagai pasangan Amin.

Dalam simulasi ini, Anies-Imin melawan Ganjar-Emil dan Prabowo-Erick. Saiful menjelaskan bahwa ini hanya simulasi untuk melihat bagaimana reaksi publik pada pasangan Anies-Muhaimin setelah dideklarasikan. Ganjar belum memutuskan akan berpasangan dengan siapa, tapi dari berita yang beredar, salah satu yang potensial adalah Emil yg sudah bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.

Cak Imin Dipanggil KPK: Murni Hukum atau Politisasi?

Sementara untuk Prabowo, salah satu tokoh yang potensial menjadi pasangannya adalah Erick Thohir. Erick Thohir didukung sebagai wakil presiden oleh Partai Amanat Nasional (PAN), partai yang sekarang mendukung Prabowo. Erick sudah melakukan sosialisasi sejak jauh hari untuk menjadi calon wakil presiden.

Menurut Saiful, jika suara Anies-Imin di angka 16 persen, mencerminkan kekuatan dua partai, yaitu bisa PKB dengan NasDem atau NasDem dengan PKS. Saiful menyebut bahwa angka dukungan sekitar 16% logis karena kemungkinan mencerminkan dua kekuatan politik.

Artinya Anies tidak atau kurang memiliki pemilih independen, karena pendukungnya hanya berasal dari partai-partai yang mengusungnya. Namun dilihat dari data sementara tersebut, Anies belum memberikan efek ekor jas karena suara pendukungnya masih merupakan suara partai.

“Kalau menurun, saya tidak bisa bilang begitu. Tapi setidak-tidaknya (data ini menunjukkan) tidak meningkat. Ini reaksi publik beberapa hari setelah deklarasi Anies-Muhaimin. Harapan bahwa suara pasangan ini akan meningkat setelah deklarasi belum terjadi. Kalau kita berpikir positif, mungkin karena mesin politiknya belum panas dan pemilih butuh waktu untuk antri masuk ke kotak Anies-Muhaimin,” kata Saiful.

Saat kemungkinan persaingan antara Ganjar dan Prabowo, keduanya masih sangat dimungkinkan karena belum mendeklarasikan pasangannya masing-masing. Berbeda dengan Anies-Imin, Saiful mengatakan jika kemungkinannya suara mereka stabil di angka belasan persen.

KIM Klaim Akan Ada Partai Baru Bergabung

“Tentu saja pasangan Ganjar maupun Prabowo bisa berubah, tapi setidaknya pasangan Anies-Muhaimin kemungkinan relatif stabil,” kata Saiful.

Pemilih PKB 20% dan Pemilih Demokrat Out

Lantas bagaimana dukungan pasangan dari kacamata pilihan pada partai politik?

Survei ini menunjukkan mayoritas pemilih NasDem, 54% ke Anies-Imin, 15% Ganjar-Ridwan, dan 31% Prabowo-Erick. Pemilih PKS dominan memilih Anies-Imin 69%, memilih Ganjar-Ridwan 17%n, Prabowo-Erick 14%, dan belum jawab 1%. Pemilih Demokrat hanya 22% yang memilih Anies-Imin, 33% ke Ganjar-Ridwan, 39% Prabowo-Erick, dan 6% tidak jawab.

Saiful menjelaskan bahwa pemilih Nasdem cukup konsisten memilih Anies. Saiful menyebut idealnya sekitar 70 sampai 80 persen pemilih Nasdem memilih Anies-Muhaimin, Walaupun belum maksimal ke Anies, tapi setidak-tidaknya deklarasi Anies-Muhaimin tidak merontokkan dukungan partai tersebut.

“Ada pola di mana pemilih Nasdem tetap di belakang Anies,” jelasnya.

Survei ini menunjukkan bahwa baru sekitar 20% pemilih PKB yang mendukung Anies-Muhaimin. Menurut Saiful, ini menunjukkan bahwa pemilih PKB mungkin membutuhkan waktu untuk mendukung pasangan tersebut.

“Sebelumnya, kecenderungan pemilih PKB memang memilih Ganjar dan Prabowo, tidak ke Anies. Ini tantangan untuk PKB dan tim Amin untuk menarik dan meyakinkan pemilih PKB sendiri,” kata Saiful.

Mahfud MD Kandidat Kuat Cawapres Ganjar

Saiful melanjutkan bahwa ekspektasinya Imin tidak hanya membawa gerbong PKB, namun juga NU secara lebih luas untuk dapat suara yang signifikan besar. Khusus untuk PKS, hasil survei SMRC mencatat jika pemilih partai itu masih teguh untuk mendukung Anies siapapun wakilnya.

Target populasi survei SMRC adalah warga negara Indonesia usia 17 tahun ke atas, sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 80% dari total populasi nasional. Pemilih yang punya gawai telepon merupakan indikasi pemilih kritis karena mereka memiliki akses yang lebih besar terhadap informasi sosial-politik dibanding yang tidak punya HP, dan karena itu cenderung kritis dalam menilai berbagai persoalan.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1212 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Margin of error survei berada di kisaran 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Survei terakhir dilakukan pada 5-8 September 2023.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//