Fakta.com
    !
FOCUS
FOCUS
Fakta.com
Politik
Politik
Update
Update
Hukum
Hukum
Daerah
Daerah
Ekonomi
Ekonomi
Pangea
Pangea
Teknologi
Teknologi
Humaniora
Humaniora
Memoar
Memoar
Data
Data
Infografik
Infografik
Tematik
Tematik
Program
Program
Survey
Survey
Flash Video
Chicken Skin
Paradox
Roots
Ytta
Spotlight
  • ●

    Tentang Kami
  • ●

    Redaksi
  • ●

    Pedoman Media Siber
  • ●

    Kode Etik Jurnalistik
  • ●

    Terms of Service
  • ●

    Disclaimer
  • ●

    Kerjasama
  • ●

    Bergabung di Fakta?
ads
  1. Home
  2. ekonomi
  3. Tertekan Volatiliitas Harga Ko...

Tertekan Volatiliitas Harga Komoditas, Penurunan Inflasi Bakal Lebih Lambat

Ilustrasi (Foto: Pixabay)

Ilustrasi (Foto: Pixabay)

Google News Image

FAKTA.COM, Jakarta - Harga komoditas berpotensi tetap dalam volatilitas pada 2024. Kondisi ini seiring dengan masih tingginya kemungkinan eskalasi tensi geopolitik antarnegara, risiko climate change, dan gangguan cuaca El Nino.

Beberapa risiko itu tentu saja bisa berdampak pada tingkat inflasi. Seperti pernyataan Chief Economist BSI, Banjaran Surya Indrastomo kepada awak media di Jakarta, Jumat (17/11/2023).

“Ini bisa memberikan dampak pada perlambatan penurunan inflasi secara lebih cepat,” ujar Banjaran.

Insentif Inflasi Meluncur Lagi, Kini Rp340 Miliar ke 34 Pemda

Banjaran menjelaskan, hambatan pelandaian inflasi berpotensi menimbulkan tekanan fiskal dari tingginya suku bunga yang berpotensi meningkatkan beban bunga utang pemerintah.

“Sintimen eksternal yang cukup juga mempengaruhi adalah pelaksanaan pemilu Amerika Serikat dengan ekspektasi kebijakan moneter baru akan mulai dilonggarkan di paruh kedua 2024,” kata Banjaran.

Banjaran menambahkan, serangkaian tekanan eksternal tersebut mendorong Bank Indonesia (BI) untuk fokus mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Bank Indonesia Bidik Inflasi Tahun Depan 2,8 Persen

Banjaran pun memprediksi, tingkat inflasi nasional di 2024 diperkirakan akan​ terkendali di dalam target 2,5% plus minus 1%.

“Namun demikian, terdapat risiko fluktuasi kenaikan inflasi jangka pendek sepanjang semester satu tahun depan. Hal ini didorong oleh potensi eskalasi tensi geopolitik yang dapat mendorong kenaikan harga komoditas, pelemahan nilai tukar rupiah yang berpotensi mendorong peningkatan risiko imported inflation, dan dampak El Nino,” ucapnya.

Jelang akhir tahun ini, inflasi Indonesia tercatat naik. Per Oktober 2023, angkanya menjadi 2,56% dari sebelumnya 2,28% di September 2023.

Adapun, target pemerintah bersama BI tahun ini menjaga inflasi di kisaran 3% plus minus 1%.

Bagikan:
outlook ekonomi indonesiapt bank syariah indonesia tbkinflasiekonomi
Loading...
ADS

Trending

Update News

Fakta
Politik
Politik
Update
Update
Hukum
Hukum
Daerah
Daerah
Ekonomi
Ekonomi
Pangea
Pangea
Teknologi
Teknologi
Humaniora
Humaniora
Memoar
Memoar
Data
Data
Infografik
Infografik
Tematik
Tematik
Program
Program
Survey
Survey
Flash Video
Chicken Skin
Paradox
Roots
Ytta
Spotlight
  • ●

    Tentang Kami
  • ●

    Redaksi
  • ●

    Pedoman Media Siber
  • ●

    Kode Etik Jurnalistik
  • ●

    Terms of Service
  • ●

    Disclaimer
  • ●

    Kerjasama
  • ●

    Bergabung di Fakta?
Interactive
Games
Video
Log In
ads