FAKTA.COM, Jakarta - Ada cara untuk membuat Usaha Kecil Menengah (UKM) bisa naik kelas. Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom Senior INDEF, Aviliani dalam Inventure Market Outlook 2025, Selasa (22/10/2024).
Menurutnya, faktor terpenting untuk membuat UKM naik kelas adalah dengan melibatkannya sebagai bagian dari supply chain atau rantai pasok usaha berskala besar.
“Sebenarnya banyak UKM kita yang bisa menjadi bagian supply chain bagi perusahaan-perusahaan, misalnya perusahaan farmasi, dia kebutuhan sekarang kan lagi musim herbal ya— butuh jahe merah, dan lain-lain,” ujar Aviliani.
Aviliani mengatakan, pemerintah bisa memberikan insentif kepada perusahaan besar yang ingin melibatkan UKM sebagai bagian dari rantai pasok industrinya.
“Mungkin dengan memberikan insentif, karena perusahaan besar itu kalau gak ada insentif ngapain, mendingan impor saja,” kata Aviliani menambahkan
Di samping itu, Aviliani juga menyayangkan rendahnya kontribusi UKM terhadap rantai pasok industri, yakni hanya sekitar 10% saja. Sementara itu, negara tetangga, seperti Thailand menurut penuturannya memiliki kontribusi UKM terhadap rantai pasok industri sebesar 40%.
“Nah, padahal yang menyerap tenaga kerja paling besar itu UKM, hampir kontribusi UKM kita kan 60% dari PDB, dan penyerapan tenaga kerjanya juga paling besar. Kalau usaha besar itu hanya 1% dari total angkatan kerja,” tuturnya
Meski potensinya besar, UKM di Indonesia punya banyak tantangan. Misalnya, beberapa waktu terakhir UKM di Indonesia tengah mengalami persoalan soal pembiayaan. Hal tersebut tercermin dari melambatnya laju pertumbuhan kredit UMKM. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae pernah menuturkan, perlambatan pertumbuhan kredit UMKM disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya soal daya beli.
“Pertumbuhan kredit tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi makroekonomi antara lain tingkat pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat,” ujar Dian beberapa waktu lalu.