FAKTA.COM, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi di triwulan II-2024, resmi melambat. Angkanya di level 5,05% dari triwulan sebelumnya 5,11%.
Fakta ini disampaikan Deputi Bidang Neraca & Analis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Moh Edy Mahmud, Senin (5/8/2024).
"Sehingga tumbuh sebesar 5,08% pada semester I-2024, ditopang ekonomi domestik yang tetap kuat," kata Edy.
Edy juga menerangkan, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2024 sejalan dengan pola musiman tahun-tahun sebelumnya. Dalam hal ini, kata dia, pertumbuhan QtQ triwulan II lebih tinggi dari triwulan I.
Sementara secara YoY, pertumbuhan ekonomi lebih rendah dibandingkan triwulan II-2023 yang mencapai 5,17%.
Data itu pun sesuai dengan prediksi beberapa ekonom. Salah satunya Ekonom LPEM FEB UI, Teuku Riefky.
"Perekonomian Indonesia menunjukkan adanya indikasi permasalahan struktural, dengan pertumbuhannya sebagian besar didorong oleh faktor musiman," kata Riefky dalam risetnya, pekan lalu.
Riefky melanjutkan, karena minimnya faktor musiman yang memicu aktivitas ekonomi, tingginya ketidakpastian global, dan persoalan struktural yang masih berlanjut, perekonomian Indonesia akan melemah di triwulan II 2024.
"Kami mengestimasi PDB akan tumbuh sebesar 4,99% atau dalam rentang kisaran estimasi dari 4,97% hingga 5,01%," pungkas Riefky.
Begitu juga kata Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal.Hal tersebut diungkapnya atas beberapa tren pelemahan, seperti proporsi konsumsi rumah tangga yang menurun, minimnya peningkatan upah, dan penurunan Indeks Penjualan Riil.
"Di kuartal kedua tahun ini, kami prediksikan hanya 4,9%-5,0% jadi ada perlambatan secara margin," kata Faisal dalam Midyear Economic Review CORE Indonesia.