Fakta.com
    !
FOCUS
FOCUS
Fakta.com
Politik
Politik
Update
Update
Hukum
Hukum
Daerah
Daerah
Ekonomi
Ekonomi
Pangea
Pangea
Teknologi
Teknologi
Humaniora
Humaniora
Memoar
Memoar
Data
Data
Infografik
Infografik
Tematik
Tematik
Program
Program
Survey
Survey
Flash Video
Chicken Skin
Paradox
Roots
Ytta
Spotlight
  • ●

    Tentang Kami
  • ●

    Redaksi
  • ●

    Pedoman Media Siber
  • ●

    Kode Etik Jurnalistik
  • ●

    Terms of Service
  • ●

    Disclaimer
  • ●

    Kerjasama
  • ●

    Bergabung di Fakta?
Fakta
Politik
Politik
Update
Update
Hukum
Hukum
Daerah
Daerah
Ekonomi
Ekonomi
Pangea
Pangea
Teknologi
Teknologi
Humaniora
Humaniora
Memoar
Memoar
Data
Data
Infografik
Infografik
Tematik
Tematik
Program
Program
Survey
Survey
Flash Video
Chicken Skin
Paradox
Roots
Ytta
Spotlight
  • ●

    Tentang Kami
  • ●

    Redaksi
  • ●

    Pedoman Media Siber
  • ●

    Kode Etik Jurnalistik
  • ●

    Terms of Service
  • ●

    Disclaimer
  • ●

    Kerjasama
  • ●

    Bergabung di Fakta?
Interactive
Games
Video
Log In
ads
ads
  1. Home
  2. ekonomi
  3. Ada Masalah Struktural, Pertum...

Ada Masalah Struktural, Pertumbuhan Ekonomi Bakal Melambat

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Dokumen Kementerian Keuangan)

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Dokumen Kementerian Keuangan)

Google News Image

FAKTA.COM, Jakarta - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menyebutkan pertumbuhan ekonomi triwulan II akan cenderung melemah. Salah satu alasannya ialah ada indikasi permasalahan struktural dalam perekonomian Indonesia.

Ekonom LPEM FEB UI, Teuku Riefky menyontohkan pertumbuhan 5,11% di triwulan I yang masih didorong oleh faktor musiman, seperti momentum Ramadan dan Idulfitri, serta periode pemilu.

Sementara itu, tiga sektor penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, yakni pengolahan, pertanian, dan perdagangan melanjutkan tren pertumbuhan di bawah rata-rata nasional. Padahal, tiga sektor tersebut menopang 45% aktivitas ekonomi nasional.

Udah Tiga Bulan Deflasi, Apa Iya Ekonomi Beneran Lesu?

Di samping itu, Riefky juga mengungkap adanya indikasi pelemahan daya beli masyarakat, terutama kelas menengah. 

“Perekonomian Indonesia menunjukkan adanya indikasi permasalahan struktural, dengan pertumbuhannya sebagian besar didorong oleh faktor musiman,” kata Riefky dalam risetnya, pekan lalu.

Riefky melanjutkan, karena minimnya faktor musiman yang memicu aktivitas ekonomi, tingginya ketidakpastian global, dan persoalan struktural yang masih berlanjut, perekonomian Indonesia akan melemah di triwulan II 2024.

“Kami mengestimasi PDB akan tumbuh sebesar 4,99% atau dalam rentang kisaran estimasi dari 4,97% hingga 5,01%,” pungkas Riefky.

Ekonomi Kurang Gereget, Ekonom Senior Singgung Sektor Keuangan yang Masih Cetek

Sebelumnya, Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal juga memperkirakan adanya perlambatan pada pertumbuhan ekonomi triwulan II. 

Hal tersebut diungkapnya atas beberapa tren pelemahan, seperti proporsi konsumsi rumah tangga yang menurun, minimnya peningkatan upah, dan penurunan Indeks Penjualan Riil.

“Di kuartal kedua tahun ini, kami prediksikan hanya 4,9%-5,0% jadi ada perlambatan secara margin,” kata Faisal dalam Midyear Economic Review CORE Indonesia.

Adapun proyeksi tersebut berbeda dengan dokumen Rapat Berkala III 2024, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (3/8/2024), pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan II masih berada di atas 5%. Pendorongnya adalah konsumsi rumah tangga dan investasi.

Bagikan:
KSSKpertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan-II 2024fakta.comkelas menengahpertumbuhan ekonomi
ADS

Update News

Trending