FAKTA.COM, Jakarta – Penerima manfaat program makan bergizi gratis, bukan hanya anak sekolah saja. Ternyata, program milik presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu menyasar berbagai pihak lainnya.
Fakta ini dipaparkan Dirgayuza Setiawan dalam acara Economist Gathering : The Urgency of Investing in Children during Prabowo Presidency yang diselenggarakan INDEF, Senin (29/7/2024). Dirga merupakan salah satu perangkum pemikiran Prabowo sekaligus editor buku yang ditulis Prabowo berujudul Strategi Transformasi Bangsa, Menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam pemaparannya, Dirga memulai pembahasan mengenai program makan bergizi gratis dengan menyampaikan fakta masih rendahnya konsumsi protein per kapita di Indonesia. Menurut pemaparannya, rata-ratanya masih jauh berada di bawah Filipina dan Malaysia.
Seperti diketahui, rata-rata konsumsi protein per kapita Indonesia ialah 62 gram, di atasnya ada Filipina dengan konsumsi rata-rata 93 gram, kemudian Malaysia dengan konsumsi rata-rata 159 gram.
Ia bahkan bilang kategori 20% kelompok dengan pendapatan terbesar di Indonesia saja rata-rata konsumsi proteinnya hanya 82,4 gram.
Kemudian, Dirga juga menyampaikan dalam kurun waktu 8 tahun, skor PISA Indonesia hanya meningkat 31 poin. Dengan angka tersebut, ia bilang Indonesia butuh waktu 200 tahun untuk bisa mencapai rata-rata poin OECD.
Menanggapi persoalan tersebut, Dirgayuza menyampaikan, Prabowo telah menyiapkan 320 program, di antaranya terdapat 17 program prioritas dan delapan program hasil terbaik cepat.
“Delapan program hasil terbaik cepat ini mayoritas untuk anak-anak,” katanya menambahkan.
Salah satu dari delapan program tersebut adalah makan bergizi gratis. Menurutnya, program tersebut dapat meningkatkan angka partisipasi dan kehadiran sekolah, menurunkan angka putus sekolah, serta angka defisiensi makronutrien akan turun.
“Ini in the long run akan menghasilkan angka upah dan pendapatan sumber hidup yang meningkat,” tuturnya.
Terkait detail pelaksanaannya, ia bilang program ini akan melibatkan UMKM dalam implementasinya.
“Pak Prabowo ingin fokuskan untuk dikerjakan misal oleh kontraktor lokal, pengusaha lokal, koperasi supaya UMKM kita bisa maju dan punya partisipasi besar,“ jelasnya.
Adapun target penerima program makan bergizi gratis sebesar 82 juta orang, meliputi 44 juta anak usia sekolah, 4 juta santri, 30 juta balita, dan 4 juta ibu hamil. Artinya, makan bergizi gratis ini nantinya bukan hanya dirasakan oleh anak-anak saja.
“Diharapkan, pemenuhan proteinnya ini semua terutama dari dalam negeri,“ katanya, menambahkan.
Dalam kesempatan itu, ia memperlihatkan Unit Pelayanan Makan Bergizi Gratis (MBG) Percontohan di Sukabumi.
Jika dirinci, cakupan produksinya 3000 porsi per hari, dengan lapangan pekerjaan yang diserap sebanyak 54 orang (1 kepala dapur, 34 juru masak, 15 juru cuci, 4 transporter, 1 nutrisionis, dan 2 admin), kemudian serapan kebutuhan pangannya 100% oleh Kabupaten setempat atau pangan lokal.