Klarifikasi BMKG soal Gempa di 2 Megathrust Tinggal Tunggu Waktu: Jangan Diartikan Negatif

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengklarifikasi pernyataan gempa di 2 megathrust tinggal menunggu waktu. (Foto: Pixabay)

FAKTA.COM, Jakarta – Belum lama ini, publik dihebohkan dengan keterangan gempa di dua Megathrust Indonesia—Selat Sunda dan Mentawai-Siberut—tinggal menunggu waktu. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, memberikan klarifikasi terkait hal ini.

Daryono meminta kata “tinggal menunggu waktu” tidak diartikan secara negatif bahwa akan terjadi gempa besar dalam waktu dekat. Gempa besar memang akan terjadi, tetapi tidak diketahui kapan waktunya.

“Yang belum gempa tinggal tunggu waktu itu jangan diartikan negatif,” kata dia ketika dihubungi Fakta.com di Jakarta, Rabu malam (15/8/2024).

Cara Jepang Respons Gempa, Gunakan AI

Bakal terjadi, iya. Tapi, kapan terjadi? Enggak tahu,” kata dia.

Daryono menenangkan masyarakat dan mengatakan mereka bisa beraktivitas seperti biasa karena belum ada peringatan bahaya bencana.

Megathrust Selat Sunda dan Siberut-Mentawai yang Belum Gempa Besar

Daryono berkata segmen-segmen di sekitar Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut sudah terjadi gempa. Misalnya, gempa terjadi di Lampung pada 2000, Aceh 2004, Nias 2005 dan Bengkulu 2007.

“Yang kosong mana? Ya, Mentawai. Kawan-kawannya sudah gempa, lepas semua tenaganya,” kata dia.

Daryono juga mencontohkan tsunami pernah terjadi di Banyuwangi pada 1994. Menurut penelusuran Fakta.com, kala itu, tsunami terjadi akibat gempa tektonik berkekuatan magnitudo 7,2 di Samudera Hindia.

Gempa M 5,0 Guncang Mentawai, Getaran Terasa hingga Padang

Dia juga melanjutkan tsunami juga pernah terjadi di daerah Jawa Tengah pada 1991. Kemudian, gempa besar juga pernah terjadi di Pangandaran, Jawa Barat.

“Ada Selat Sunda? Enggak ada. Berarti belum,” kata dia.

Daryoni mengatakan ada kekosongan gempa besar di Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut. Dikatakan bahwa gempa besar terakhir terjadi di Selat Sunda pada 1757 dan Siberut-Mentawai pada 1797. Ini berarti terjadi kekosongan gempa besar (seismic gap) selama ratusan tahun.

“Selama ini, masih `nabung' terus 'nabung',  tenaga gempa, energi gempa. Semakin lama periodisitasnya, semakin besar potensi gempanya,” kata dia.

Melalui keterangan tertulis terpisah, dia meminta masyarakat untuk meminta mewaspadai potensi terjadi gempa besar di daerah seismic gap.

Seismic gap ini memang harus kita waspadai karena dapat melepaskan energi gempa signifikan yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” kata dia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//