Erdogan Ajak Elon Musk Bangun Pabrik Tesla di Turki

Dokumen Laman Kepresidenan Turki

FAKTA.COM, Jakarta - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan meminta Elon Musk untuk membangun pabrik ke-7 kendaraan teknologi canggih di negaranya. Hal tersebut diungkapkan orang nomor satu di Turki ini ketika menggelar pertemuan ketika menjamu pendiri Tesla dan SpaceX di New York, Amerika Serikat.

"Mengingatkan bahwa Tesla (dapat) memasuki pasar dengan Togg yang beroperasi di Turki, Presiden Erdogan meminta Tesla untuk mendirikan pabriknya yang ke-7 di Turki," tulis laman Kepresiden Turki, Senin (18/9/2023).

2.300 Meninggal dan 5.000 Orang Hilang Akibat Badai di Libya

Pertemuan antara Erdogan dengan Elon Musk digelar di kantor Turkive di Kota New York pada Minggu (17/9/2023) kemarin. Pembicaraan tersebut digelar di sela-sela perhelatan Majelis Umum PBB ke-78.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Turki bilang, pihaknya sedang gencar untuk mendukung kemajuan teknologi, termasuk kendaraan listrik dan penerbangan antariksa. Dengan begitu, peluang kerja sama antara Turki dengan bos platform media sosial X tersebut cukup terbuka lebar.

Laman Kepresiden Turki menerangkan,"Peluang kerja sama dengan SpaceX mungkin muncul dalam langkah-langkah yang diambil dan diambil dalam lingkup program luar angkasa Turki."

Erdogan juga mengundang Elon Musk untuk berpartisipasi dalam pameran teknologi Teknofest di Izmir, Turki. Rencananya, perhelatan tersebut akan digelar pada 27 September hingga 1 Oktober 2023 mendatang.

Melihat Indonesia dari Kakao

Pabrik Tesla di Indonesia?

Selain Turki, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang sedang berupaya agar perusahaan teknologi ini mau menanamkan investasi. Pemerintah masih tetap optimistis Tesla bersedia untuk membangun pabriknya di Tanah Air.

Pemerintah Indonesia sejatinya telah mengirimkan delegasi ke pabrik perakitan kendaraan listrik Tesla Inc di Austin, Texas, pada 26 April 2022 silam. Namun, hingga kini rancangan kerja sama investasi masih belum mencapai kata sepakat.

Pembangunan pabrik baterai menjadi salah satu opsi lain yang bakal ditawarkan pemerintah ke perusahaan teknologi terbesar di Amerika Serikat itu. Sebab, Indonesia merupakan negara termasuk penghasil mineral nikel yang menjadi kebutuhan bahan baku baterai guna mendukung ekosistem industri kendaraan listrik.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//