Buntut Iklan Kontroversial, Klarifikasi Zara Justru Makin Dihujat

Kampanye koleksi Zara yang menuai kecaman. (Tangkap layar akun Instagram @zara)
FAKTA.COM, Jakarta – Belakangan ini Zara dirujak warganet gara-gara iklannya yang “meledek” warga Palestina. Brand mode asal Spanyol itu angkat bicara tentang iklan tersebut.
Dikutip dari akun Instagram Zara, @zara, Selasa (12/12/2023), ritel ini beralasan iklan itu dibuat pada Juli 2023 dan pemotretan dilakukan pada September 2023. Kampanye ini terinspirasi dari penjahitan pakaian pria berabad-abad yang lalu dan berdalih ingin memperlihatkan seniman dengan karya artistik.
Zara melanjutkan beberapa orang terganggu dengan gambar-gambar itu. menganggap konsep tersebut justru memperlihatkan kondisi yang terjadi di Gaza, Palestina. Brand tersebut akhirnya memutuskan untuk menghapus semua unggahan yang berkaitan dengan kampanye Atelier “The Jacket”.
"Sayangnya, beberapa pelanggan merasa terganggu dengan gambar-gambar ini yang sudah dihapus dan melihatnya sebagai sesuatu yang jauh dari apa yang dimaksud ketika foto-foto itu dibuat," tulis ritel fashion milik Amancio Ortega.
"Zara menyesali kesalahpahaman yang semakin besar dan kami menegaskan kembali perasaan hormat yang mendalam terhadap semua orang," tulis merek itu.
Karena iklannya viral, Zara ini menghapus semua foto yang berkaitan dengan kampanye Atelier.
Semakin Dikecam Warganet
Klarifikasi Zara pun tidak mampu meredam amarah warganet. Netizen menganggap klarifikasi itu tidak mengandung permintaan maaf karena kampanyenya yang kontroversial. Bahkan, ada yang menyebut brand ini cenderung menyalahkan warganet dan cenderung takut dengan seruan boikot.
“Uh, empati yang sangat kurang. 'Beberapa pelanggan merasa terganggu?' Zara hanya takut diboikot,” tulis @rat***.
“Apa kamu takut di-cancel?” tulis @tuk***.
“Ini bukan permintraan maaf. Di luar ‘kapan’ waktu pemotretan, ini tidak bisa diterima untuk diunggah. Baca situasi! Cancel Zara!” tulis @mom***
“Permintaan maaf macam apa ini? Dengan kata lain, kamu menganggap kami BODOH. Memalukan kamu @zara karena sudah menyalahkan kami seperti ini,” tulis @bar***.
“Terlambat. Kami cancel kamu selamanya,” tulis @mir***.
Bukan yang Pertama Kali
Dikutip dari Newsweek, seruan boikot Zara bukan kali pertama. Misalnya, pada 2021, seruan serupa sempat berkumandang setelah kepala desainernya, Vanessa Perilman, mengirimkan pesan anti-Palestina kepada salah seorang model Palestina, Qaher Harhash, melalui pesan Instagram.
“Mungkin jika rakyat kamu berpendidikan, maka mereka tidak akan meledakkan rumah sakit dan sekolah yang Israel bantu biayai di Gaza,” begitu isi pesan yang dikutip dari tangkap layar akun Harhash.
Dikatakan juga bahwa Zara mengiriminya pesan kepada Harhash dan memintanya mengunggah permintaan maaf Perilman, tapi dia menolaknya. Dikatakan bahwa brand mode itu perlu mengatasi Islamofobia.
Kemudian, boikot untuk ritel mode ini juga datang dari pewaralaba Israel menjamu menteri keamanan nasional Israel, Itamir Ben Gvir, dalam sebuah acara kampanye. Menurut Times of Israel, seorang warga Kanada-Israel dan pimpinan Zara Israel, Joey Schwebel, menjamu Ben Gvir di rumahnyaa, Ra’anana. Setelah kejadian ini, warga Palestina membakar pakaian Zara dan menyerukan boikot di media sosial.