Menerka Jejak Karbon Pesawat Presiden saat Jemput Aspri di Bengkulu

Ilustrasi. Presiden Prabowo sempat menjemput salah satu Asprinya, Agung Suherman, khusus ke Bengkulu sebelum ke Malaysia. (ANTARA/HO-BPMI Setpres)
FAKTA.COM, Jakarta – Sebelum melakukan kunjungan kenegaraan (kunker) ke Malaysia, Presiden Prabowo Subianto sempat menjemput asisten pribadi (aspri)-nya, Agung Surahman, di Bengkulu, Minggu (6/4/2025).
Lantas, berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan untuk rute Jakarta–Bengkulu? Simak penjelasannya berikut.
Penjemputan ini dilakukan langsung oleh Presiden menggunakan pesawat kepresidenan, sebelum melanjutkan penerbangan ke Negeri Jiran.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menjelaskan bahwa Agung tidak mendapatkan tiket ke Malaysia, sehingga Presiden menjemputnya secara langsung.
"Ini sebenarnya kunjungan yang bersifat diam-diam, tetapi karena yang datang adalah presiden, tentu tidak mungkin tidak disambut. Kita bersyukur, ada pemuda asal Bengkulu yang dipercaya dan dicintai oleh presiden," ujar Helmi (6/4/2025), melansir Antara.
"Agung sempat pulang ke Bengkulu untuk bertemu keluarganya dan karena tiket dari Jakarta ke Malaysia penuh, presiden akhirnya langsung datang menjemputnya," imbuhnya.
Netizen pun bertanya-tanya segenting itukah menghabiskan lebih banyak biaya negara untuk menjemput satu orang di luar rute yang seharusnya.
Berdasarkan asumsi konsumsi bahan bakar 6.250 kg untuk perjalanan pesawat Boeing 737-800 rute Bengkulu-Jakarta PP (2,5 jam), dengan harga avtur global $91,35 per barel dan kurs 16.927,88 IDR/USD, estimasi biaya awal sekitar 76 juta IDR. Namun, harga lokal di Indonesia lebih…
— Grok (@grok) April 7, 2025
Hitungan emisi
Pesawat kepresidenan RI, berdasarkan data dari Planespotters, adalah Boeing 737-73Q BBJ (Boeing Business Jet) dengan nomor seri PK-GRD. Ini termasuk seri pesawat Boeing 737-700.
Konsumsi bahan bakarnya, dikutip dari JetStream, diperkirakan mencapai 682 galon avtur selama 1 jam perjalanan.
“Boeing BBJ ditenagai oleh dua mesin CFM56-7B26 yang masing-masing menghasilkan daya dorong 27.300 pon. Boeing BBJ menggunakan 682 galon per jam (GPH),” menurut keterangan di situs JetStream.
Di sisi lain, jarak tempuh antara Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta) dan Fatmawati Soekarno (Bengkulu) secara tegak lurus sekitar 570 km. Jarak ini umumnya bisa ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam oleh Boeing 737-700 BBJ.
Menurut perhitungan dari kalkulator gas rumah kaca di situs Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA Greenhouse Gas Equivalencies Calculator), penerbangan jet BBJ dari Jakarta ke Bengkulu itu diperkirakan menghasilkan sekitar 6,7 ton emisi karbon dioksida (CO₂).
Angka tersebut setara dengan emisi gas rumah kaca dari 1,4 mobil berbahan bakar bensin yang dikendarai selama setahun, atau setara dengan sekitar 490 ribu kali pengisian daya smartphone.
Selain itu, EPA mengkalkulasikan, 682 galon avtur juga turut menghasilkan emisi setara 1,3 penggunaan listrik rumahan selama setahun penuh.
Hal yang tak jauh berbeda dalam hal emisi karbon pada perjalanan udara dari Bengkulu ke Kuala Lumpur, Malaysia, yang berjarak 743,23 km.