Gara-gara Tarif Trump, China Tolak Pemisahan Aset TikTok di AS

Ilustrasi
FAKTA.COM, Jakarta - Pemerintah China dilaporkan menolak kesepakatan pemisahan aset TikTok di Amerika Serikat. Penolakan itu terjadi karena tarif impor baru yang diumumkan pemerintah AS terhadap barang-barang asal China,
Dalam sebuah laporan Reuters, mengutip dua sumber yang mengetahui langsung masalah ini, kesepakatan tersebut sebenarnya sudah hampir final pada 2 April. China dilaporkan siap dengan rencana pemisahan operasi TikTok di AS ke dalam perusahaan baru yang berbasis di Amerika.
Mayoritas sahamnya akan dimiliki investor AS. Adapun ByteDance, induk perusahaan TikTok yang berbasis di China, disebut akan tetap memiliki 20 persen saham dalam struktur kepemilikan baru itu.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa kesepakatan itu telah disetujui oleh para investor TikTok, baik yang lama maupun yang baru, serta oleh ByteDance dan otoritas Amerika Serikat.
Pada Jumat (4/4), Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan menandatangani perintah eksekutif yang memungkinkan TikTok terus beroperasi di AS selama 75 hari ke depan, seiring dengan negosiasi terkait akuisisi platform tersebut terus berlangsung.
Pada hari yang sama, ByteDance menyatakan bahwa pihaknya tengah berdiskusi dengan pemerintah AS untuk mencari solusi terkait keberlangsungan operasional aplikasi video pendek tersebut di wilayah Amerika.
@fakta_pangea Presiden Terpilih AS, Donald Trump, menyampaikan pidato kemenangan di Capital One Arena, Washington. Dalam pidatonya, Trump mengumumkan bahwa TikTok akan kembali beroperasi di AS setelah sebelumnya dilarang. Ia menegaskan bahwa TikTok berperan besar dalam kemenangan dirinya pada Pilpres AS 2025. #DonaldTrump #PidatoKemenangan #TikTok ♬ original sound - Fakta Pangea
Sementara itu, pada Rabu lalu, Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan tarif dasar sebesar 10 persen terhadap semua barang impor ke AS, yang mulai berlaku pada 5 April.
Selain itu, tarif yang lebih tinggi dan bersifat resiprokal akan diberlakukan pada 9 April untuk negara dan wilayah yang memiliki defisit perdagangan terbesar dengan AS, salah satunya ialah China yang dikenakan 34 persen tarif bea masuk.
Pada Jumat, NBC News juga melaporkan, mengutip sumber yang mengetahui isi perundingan, bahwa pengumuman Trump mengenai tarif resiprokal telah mengganggu kesepakatan atas divisi TikTok di AS, padahal sebelumnya kesepakatan itu disebut telah disetujui oleh pemerintah China. (Sputnik/ANT/NBC)
@faktacom Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif tambahan bagi negara-negara dengan surplus dagang terhadap AS, termasuk Indonesia. Langkah ini diklaim untuk mengembalikan keadilan perdagangan dan meningkatkan pendapatan serta industri manufaktur AS, sejalan dengan slogan “America First”. #DonaldTrump #TarifImpor ♬ original sound - Faktacom