Deret Aplikasi Buat Arus Balik Lebaran 2025, Bisa Cek One Way Hingga Bengkel

Ilustrasi. Simak beberapa aplikasi penunjang arus balik lebaran. (dok. Freepik)
FAKTA.COM, Jakarta – Sejumlah aplikasi punya deret fitur berguna untuk membantu kelancaran perjalanan kembali ke rumah usai mudik lebaran 2025. Simak daftarnya berikut.
Menurut prediksi Jasa Marga--BUMN operator jalan tol--puncak arus balik Lebaran Idulfitri 1446 H terjadi pada Sabtu (5/4/2025) atau Minggu (6/4/2025).
"Untuk perkiraan mungkin antara sekitar tanggal 5 atau tanggal 6 April untuk perkiraan [puncak] arus balik," kata Direktur Bisnis Jasa Marga Reza Febriano, di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (28/3/2025) malam, melansir Antara.
Saat puncak arus balik itu, Jasa Marga memprakirakan ada 276 ribu kendaraan, atau naik 62 persen dibanding volume lalu lintas normal), atau naik 3 persen jika dibandingkan dengan volume lalu lintas pada puncak arus balik Lebaran 2024.
Untuk memperlancar arus balik bagi mereka yang sudah mudik, FAKTA merangkum sejumlah aplikasi lokal hingga global yang bisa membantu perjalanan ini.
Aplikasi-aplikasi atau panduan digital itu merupakan milik perusahaan teknologi global hingga lembaga pemerintahan. Umumnya, itu berbentuk peta digital hingga e-book.
Berikut daftar aplikasinya:
1. Travoy

Ilustrasi Travoy. (dok. Antara)
Aplikasi resmi dari Jasa Marga ini memungkinkan pengguna untuk memantau kondisi lalu lintas di jalan tol secara real-time melalui CCTV.
Selain itu, aplikasi ini menyajikan berbagai informasi, termasuk tarif tol, lokasi rest area, gangguan dan rekayasa lalu lintas, serta jadwal pemeliharaan jalan tol.
Travoy juga dilengkapi dengan daftar SPBU dan SPKLU yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 500 ribu kali di GooglePlayStore dan memperoleh skor 4,7 dari 9 ribu lebih ulasan di platform tersebut. Pengguna juga dapat mengunduhnya di App Store, toko aplikasi milik Apple.
“Jadi dari sisi Jasa Marga sendiri kami juga telah menyiapkan beberapa strategi untuk bisa mengoptimalkan pelayanan pada saat mudik nanti. Salah satunya.., melalui aplikasi Travoy untuk para pengguna jalan,” ujar Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, Selasa (11/3/2025).
2. Google Maps

Ilustrasi maps. (dok. Freepik)
Sebagai aplikasi navigasi, Google Maps belakangan telah menghadirkan pembaruan fitur untuk mendukung jalannya mudik, yang merupakan hasil kerja sama dengan Korlantas Polri.
Itu termasuk informasi rekayasa lalu lintas--seperti one way--yang diupdate secara real-time, informasi rest area, SPBU, hingga bengkel darurat.
Bagi pemudik yang menggunakan kereta api, Google Maps kini juga dapat menampilkan jadwal keberangkatan dan nama kereta secara langsung.
“Google memastikan bahwa Google Maps dapat membantu masyarakat pulang ke rumah dengan nyaman, tiba tepat waktu sesuai rencana, serta kembali ke tempat asal dengan lancar,” kata Strategic Partnerships Development Manager Google Maps Indonesia, Galuh Rohmah, Selasa (11/3/2025).
3. Mudikpedia 2025

Menkomdigi Meutya Hafid meluncurkan Mudikpedia 2025, di Jakarta, Selasa (18/03/2025). (dok. Komdigi)
Berbeda dengan dua aplikasi sebelumnya, Mudikpedia merupakan platform e-book atau buku digital yang diluncurkan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi).
Platform ini dibuat untuk menunjang kelancaran mudik Lebaran 2025. Di dalamnya tersedia beragam informasi yang dapat diakses secara gratis oleh pengguna.
Melalui Mudikpedia, pengguna dapat diarahkan ke berbagai tautan penting ke berbagai situs pemerintah.
Di antaranya adalah CCTV pantauan lalu lintas, informasi mudik gratis, prakiraan cuaca BMKG, stasiun pengisian kendaraan listrik, pemesenan tiket, dan lain-lain, yang diperbarui sesuai dengan keadaan langsung di lapangan.
Muidkpedia 2025 dapat diakses melalui tautan berikut. Selain tersedia dalam format e-book yang bisa diunduh, Mudikpedia juga bisa diakses melalui hp dan desktop.
“Masyarakat dapat mengakses informasi yang lebih lengkap, relevan dan terus diperbaharui secara real-time,” kata Meutya Hafid, Menkomdigi, Selasa (18/3/2025).