PraGib Sebut Kehadiran Teddy di Acara Politik Hal Wajar

FAKTA.COM, Jakarta - Keberadaan Mayor Teddy Indra Wijaya di barisan pendukung capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat debat Pilpres perdana Selasa (12/12/2023) menuai polemik hingga saat ini. Perwira menengah ini ditenggarai melanggar netralitas TNI.

Juru Bicara Prabowo, Dahnil Amzar Simanjuntak menegaskan, kehadiran Teddy murni menjalankan tugasnya sebagai ajudan. Dirinya membantah jika prajurit pemegang Baret Merah Kopassus ini terikat dengan kampanye.

"Yang bersangkutan sedang melakukan tugasnya sebagai ajudan dan pengawalan melekat bukan kampanye," tutur Dahnil kepada Fakta.com, Selasa (19/12/2023).

Dia menyebut tak ada yang salah dari kehadiran Teddy di agenda KPU tersebut. Sebab, kehadiran ajudan baik dari TNI maupun Polri di acara politik sesuatu hal yang wajar.

"Secara umum kehadiran ajudan TNI-Polri dalam acara politik adalah wajar dan sah," ungkapnya.

Dahnil pun merinci produk hukum yang mengatur ihwal keberadaan ajudan untuk seorang Menteri. Aturan tersebut, imbuhnya, Peraturan Panglima TNI Nomor 56 Tahun 2012.

"Ajudan memiliki tugas perlindungan pengamanan terhadap atasan mereka, dan ini diatur," jelasnya.

Lebih jauh disampaikan, setiap capres mendapatkan pengawalan ketat dari aparat ketika masa pemilu sedang berlangsung, khususnya pilpres. Oleh karenanya, dia menilai, kehadiran Mayor Teddy dalam agenda debat bukan sebuah masalah.

"Semua capres mendapatkan pengawalan resmi dari aparat, dan hal tersebut sudah diatur," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam sejumlah video dan foto beredar, Mayor Teddy terlihat duduk sebarisan dengan pendukung Prabowo Subianto.

Dirinya juga tampak terlihat menggunakan pakaian dengan warna yang sama dengan pendukung Prabowo, yaitu biru langit.