Potensi Prabowo Maju Pilpres 2029, Cek Daftar Parpol yang Dukung

Presiden Prabowo Subianto dikukuhkan sebagai capres 2029 di HUT ke-17 Partai Gerindra, di Sentul, Bogor, Sabtu (15/2/2025). (Fakta.com/Dewi Yugi Arti)
FAKTA.COM, Jakarta - Usai diusung Partai Gerindra sebagai calon presiden 2029, pada Februari 2025, Prabowo Subianto sudah mendapat dukungan dari sejumlah parpol. Simak daftarnya.
Mulanya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, di ajang HUT ke-17 Partai Gerindra, di Sentul, Bogor, Sabtu (15/2/2025), mengumumkan Kongres Luar Biasa partainya memutuskan pencalonan kembali Prabowo Subianto sebagai kandidat Presiden di Pilpres 2029.
Gayung bersambut, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas mengumumkan partainya akan mendukung Prabowo.
"Saya juga sampaikan kepada Pak Prabowo yang penting, Pak, partai saya besar. Itu yang paling penting. Kalau capres silakan, kalau wapres kita bicara," kata Zulhas dalam acara Halalbihalal dan Pengumuman Susunan Kepengurusan DPP PAN di Jakarta, Minggu (20/4/2025) dikutip dari Antara.
Bagaimana sikap partai politik lain, terutama yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus?
Golkar bakal dukung
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengaku partainya siap mendukung Prabowo di Pilpres 2029.
Namun, pihaknya tak ingin diskusi soal ini dibuka lebih jauh karena akan menghabiskan banyak waktu dan energi yang mestinya bisa digunakan untuk mengatasi masalah ekonomi. Contohnya, pembicaraan soal siapa calon wakil presidennya.
"Kalau Pak Prabowo mengatakan ternyata sampai 2029 masih membutuhkan waktu yang lebih untuk mengimplementasikan itu (program pembangunan, Red), maka dibutuhkan satu periode lagi yang memang dalam konstitusi kita dimungkinkan, Golkar akan memberikan dukungan kepada Pak Prabowo," tutur dia, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/4/2025) siang.
Politikus Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia bicara pencapresan Prabowo Subianto 2029
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia bicara pencapresan Prabowo Subianto 2029, di Jakarta, Kamis (23/4/2025). (Fakta.com/Dewi Yugi Arti)
PKB sebut tergesa-gesa
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menilai dukungan dari Zulhas itu terlalu dini.
"Ya kan masih lama, tergesa-gesa. Tergesa-gesa amat sih," kata dia, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/2025).
"Baru jadi menteri enam bulan," seloroh Cak Imin, yang juga menjabat Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) itu.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bicara pencapresan Prabowo Subianto 2029
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bicara pencapresan Prabowo Subianto 2029, di Jakarta, Rabu (23/4/2025). (Fakta.com/Dewi Yugi Arti)
Partai NasDem nilai terlalu dini
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni juga menilai masih terlalu dini bagi partai politik mana pun untuk mengusung siapa pun pada Pilpres 2029.
"Kita masih dinilah untuk bicara masalah selanjutnya periode kedua gitu. Nanti kalau 2027, 2028, masih better gitu mikirin wakil siapa yang mumpuni gitu. So, nanti kita bicarain lebih lanjut," ucap dia, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/4/2025).
Meski begitu, Sahroni mengatakan potensi pengusungan Prabowo sebagai calon Presiden "sangat bisa, itu sangat fleksibilitasnya kuat lah. Apalagi Pak Prabowo yang masih sehat, luar biasa."
"Pak Surya [Paloh, Ketua Umum Partai NasDem] akan menyikapi, tapi mungkin nanti. Enggak sekarang," tandas Sahroni.
Politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni merespons pencapresan Prabowo Subianto 2029
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni merespons pencapresan Prabowo Subianto 2029, di Jakarta, Senin (21/4/2025). (Fakta.com/Dewi Yugi Arti)
PPP tunggu muktamar
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romy mengatakan partainya belum memutuskan dukungan kepada Prabowo karena masih menunggu hasil muktamar partai yang rencananya digelar pada September 2025.
"Kita baru akan muktamar di bulan September nanti, sehingga memang kami belum bisa menjawab apapun soal itu, karena kepengurusan baru yang nantinya akan menjawab," kata Romy di Istana Kepresidenan, Jumat (25/4/2025) lalu, dilansir dari Antara.
"Kami fokus untuk menyelesaikan proses konsolidasi yang sekarang masih berjalan, dan dipuncaki dengan muktamar nanti bulan September," lanjut dia.

Romahurmuziy, eks Ketum PPP, pernah jadi narapidana kasus suap jual beli jabatan di Kemenag. (ANTARA/Khaerul Izan)
Demokrat fokus menangkan partai
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Dede Yusuf mengatakan pihaknya belum memiliki kandidat calon yang akan diusung pada Pilpres 2029.
"Kita fokus kepada bekerja di dalam pemerintahan ini dengan sebaik-baiknya. Tentu dalam konteks ini adalah pemerintahan Bapak Prabowo dan Gibran. Kita bekerja dengan baik, artinya kita tidak pernah membicarakan apa pun tentang 2029," jelas dia, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/4/2025).
"Yang kita pikirkan, yang saya sendiri tentunya dimandatkan sebagai Wakil Ketua Umum Demokrat, adalah bagaimana memenangkan Partai Demokrat di 2029," kata Wakil Ketua Komisi II DPR tersebut.
Dede Yusuf, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, merespons pencapresan Prabowo Subianto 2029
Dede Yusuf, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, merespons pencapresan Prabowo Subianto 2029, di Jakarta, Senin (21/4/2025). (Fakta.com/Dewi Yugi Arti)