Golkar Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Hargai Prestasi

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia. (Fakta.Com/Dewi Yugi Arti)
Fakta.com, Jakarta - Partai Golkar mendukung wacana pemberian gelar pahlawan nasional untuk Presiden ke-2 RI Soeharto. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan Soeharto telah meletakkan dasar pembangunan pada aspek ekonomi, sehingga layak diberikan gelar pahlawan.
Doli pun menyebut bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar perlu menghargai kontribusi, prestasi, dan sumbangsih yang diberikan oleh pemimpin bangsa.
"Saya menyatakan secara pribadi dan Golkar mendukung Pak Soeharto mendapat gelar pahlawan. Kenapa? Pertama, saya kira bangsa ini adalah bangsa yang besar. Ciri bangsa yang besar itu adalah kita harus fair, harus jujur, menghargai kontribusi, prestasi, sumbangsih bagi siapa saja setiap individu anggota masyarakat Indonesia yang mereka sudah tunjukkan dan berikan kepada bangsa kita ini, apalagi presiden," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/4/2025).

Penggalangan petisi menolak Soeharto jadi pahlawan nasional. (Foto: Tangkapan layar Change.org)
Doli pun memberikan contoh Presiden pertama RI, Soekarno, yang sudah diberikan gelar pahlawan nasional. Menurut Doli, Soekarno diberikan gelar pahlawan nasional karena meletakkan dasar kekuatan nasional sebagai pendiri bangsa, sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bersatu hingga sekarang.
"Nah, kemudian dilanjutkan Pak Harto. Pak Harto itu adalah Presiden yang kita harus jujur mengatakan, memulai konsolidasi meletakkan dasar pembangunan kita di seluruh aspek terutama aspek ekonomi. Jadi banyak yang sudah Pak Harto torehkan," ucap Doli.
#Indonesia🇮🇩 Today, April 10, 2025, Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (GEMAS) submitted an open letter to the Ministry of Social Affairs to express its firm rejection of the proposal to grant Suharto the title of National Hero.
— KontraS #StopGenocide🍉 (@KontraSupdates) April 10, 2025
During his 32-year authoritarian rule,… pic.twitter.com/6mEoqkkYXv
Adapun, terkait dengan polemik penolakan pemberian gelar terhadap Soeharto akibat kekejamannya pada masa Orde Baru, Doli berujar setiap manusia pasti memiliki kelemahan dan kekurangan.
"Saya kira terlepas yang namanya juga manusia yang ada kelemahan, ada kekurangan. Presiden-presiden kita ini semuanya sudah punya jasa yang luar biasa buat bangsa ini, sehingga kita seperti ini," kata Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu.
Doli mengatakan apabila hendak mencari kesalahan para pemimpin bangsa, maka bangsa Indonesia tidak akan menjadi bangsa yang maju.
"Kalau kita mau cari salah-salahnya semuanya itu ada semua ya, namanya juga manusia. Tapi apakah sebagai bangsa yang besar, kita terus mencari kelemahan-kelemahan para pemimpin-pemimpin kita, tokoh-tokoh kita? Apakah kita, terus, apalagi kalau kita menyampaikan dengan rasa kebencian yang luar biasa, bangsa ini nggak akan maju," terang Doli.
"Oleh karena itu saya kira adanya permohonan pemberian gelar pahlawan pada Pak Soeharto itu sudah cukup layak apalagi Golkar punya sejarah yang cukup panjang dengan Pak Harto. Kami merasakan betul bagaimana pemerintahan Indonesia selama Pak Harto itu banyak sekali yang kita rasakan manfaatnya. Jadi posisi Golkar mendukung penuh Pak Soeharto untuk diberi gelar pahlawan," ujarnya.