Respons Para Menteri Saat Prabowo Beri Arahan Rapatkan Barisan
.-.jpg)
Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka menyalami para menteri sebelum memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/10/2024). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww/pri)
Fakta.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada para menterinya agar merapatkan barisan. Pesan itu disampaikan Prabowo melalui sambungan telepon kepada Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
“Tadi Presiden juga menelepon saya, menyampaikan selamat halalbihalal hari ini dan meminta kepada sesama menteri untuk terus merapatkan barisan,” ujar Cak Imin usai acara halalbihalal di rumah dinas Menko PM, Jakarta, Minggu (20/4/2025) malam.
Dalam acara halalbihalal itu, kata Cak Imin, para menteri membahas sejumlah isu umum. Adapun sejumlah menteri yang hadir di acara tersebut antara lain, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, hingga Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
“Intinya dengan halalbihalal ini para menteri yang datang dapat meningkatkan pola kerja bersama yang hadir di antara anggota Kabinet Merah Putih ini,” katanya.
Di tempat terpisah, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menanggapi arahan Presiden Prabowo yang meminta para menteri Kabinet Merah Putih agar merapatkan barisan.
Nusron menilai arahan tersebut sebagai hal yang wajar, sebab para menteri memang sudah seharusnya kompak dan selaras dengan visi-misi dan arahan Presiden.
"Kalau menteri harus merapatkan barisan dengan Presiden. Masa menteri, ya boleh merapatkan barisan. Namanya menteri harus kompak, merapatkan barisan," ujar Nusron saat ditemui seusai rapat dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025).
Politisi Partai Golkar itu berkilah ketika ditanya apakah dalam waktu dekat akan terjadi reshuffle kabinet. Menurutnya, reshuffle kabinet merupakan kewenangan Prabowo. Dia sebagai menteri akan mematuhi apa pun perintah Prabowo.
"Wah, aku enggak tahu (soal reshuffle kabinet). Reshuffle itu kan kewenangannya Bapak Presiden," ucap Nusron.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ikut berkomentar terkait arahan Prabowo yang memerintahkan jajaran kabinet untuk tetap merapatkan barisan dan bekerja dengan kompak.
Dia mengatakan bahwa koordinasi antara menteri dalam Kabinet Merah Putih masih berjalan dengan baik.
Hal tersebut dapat dipastikan lantaran hingga saat ini dia melihat tidak ada unsur keretakan hubungan antara sesama menteri di dalam kabinet.
"Baik baik aja, nggak ada apa-apa biasa aja. Rapat biasa aja ya," kata Bahlil saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Senin.
Istana Bantah soal Kerenggangan
Menteri Sekretaris Negara yang juga Juru Bicara Presiden RI Prasetyo Hadi menegaskan tidak ada kerenggangan di internal jajaran Kabinet Merah Putih.
Hal itu dia katakan menanggapi arahan Presiden Prabowo yang meminta jajaran Kabinet Merah Putih untuk merapatkan barisan.
"Enggak ada kerenggangan," ucap Prasetyo di Wisma Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Antara, Senin (21/4/2025).
Prasetyo menjelaskan bahwa arahan Presiden Prabowo yang meminta para jajaran Kabinet Merah Putih merapatkan barisan merupakan upaya untuk tetap menjaga semangat.
"Jadi, maknanya merapatkan barisan itu tidak selalu sedang ada sesuatu, tapi itu untuk menjaga semangat," ujarnya.
Prasetyo mengatakan bahwa arahan Presiden tersebut merupakan hal yang biasa, mengingat Prabowo menganalogikan kabinet yang dia pimpin sebagai sebuah tim.
Menurutnya, arahan jajaran kabinet untuk merapatkan barisan untuk menjaga tim tersebut tetap solid.
"Sebagai sebuah tim, Bapak Presiden kan selalu menganalogikan Kabinet Merah Putih kita ini sebagai sebuah tim, ya memang kita harus terus merapatkan barisan," ucap Prasetyo. (ANT)