Bahlil Bicara soal Orang Asing Jadi Pengurus Danantara

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bicara soal pengurus Daya Anagata Nusantara (Danantara). (Fakta.com/Dewi Yugi Arti)
Fakta.com, Jakarta - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bicara soal pengurus Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang berasal dari tokoh-tokoh asing. Menurutnya, sama seperti tokoh bangsa, para tokoh asing itu pun termasuk kalangan profesional.
"Saya pikir selama dia profesional, dan dia juga tokoh-tokoh ternama itu, mereka semua punya pengalaman dunia dan okelah enggak ada masalah. Itu lembaga profesional kok," kata Bahlil, saat ditemui awak media di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (26/3/2025).
Senada dengan Bahlil, Wakil Ketua Komisi VI DPR, Nurdin Halid, mengatakan adanya tokoh-tokoh asing dan dua mantan Presiden dalam struktur kepengurusan Danantara merupakan pertanda bahwa Danantara anti intervensi.
"Dengan ada nama-nama dari profesional luar negeri itu suatu pertanda bagus bahwa ini keseriusan dan tanpa intervensi. Kita paham betul bahwa orang yang dari luar itu sangat anti-intervensi. Jadi nanti pasti negara tidak akan bisa mengintervensi daripada personel yang ada dalam Danantara ini. Apalagi dua mantan Presiden juga ikut menjadi pengarah. Jadi ini kita mesti merespons secara positif," ujar Nurdin saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (25/3/2025).
Danantara resmi menunjuk sejumlah Managing Directors, anggota Dewan Komite, serta tokoh-tokoh internasional sebagai Dewan Penasihat.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani menyebut bahwa eksekusi strategi yang tepat sangat krusial. Menurutnya struktur kepemimpinan yang terdiri dari profesional berpengalaman ini diharapkan dapat mempercepat investasi strategis dan transformasi ekonomi nasional.
“Tim yang telah terpilih memiliki profesionalisme dan kompetensi tinggi. Dengan selesainya proses pemindahan operasional (inbreng) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kami berkomitmen menjadikan Danantara Indonesia sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru berbasis trust, transparency, dan transformation,” kalim Rosan dalam rilis yang diterima Fakta.com pada Senin (24/3/2025).