Kenapa sih pada Demo Indonesia Gelap?
Para peserta demo Indonesia Gelap, di Jakarta, Jumat (25/2/2025). (Fakta.com/Dhia Oktoriza)
FAKTA.COM, Jakarta - Keresahan yang bertumpuk sejak rezim Presiden ketujuh Jokowi hingga kini memicu anak-anak muda turun ke jalan berdemonstrasi dengan tajuk #IndonesiaGelap.
Hal itu terungkap usai FAKTA bertanya kepada beberapa pendemo di dekat Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Pada Jumat (21/2/2025).
Demo ini memiliki peserta yang agak berbeda dibanding hari-hari sebelumnya yang dominan mahasiswa, terutama dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Pada Jumat itu, kelompok kerah putih diduga banyak mengikuti aksi.
Putri Sania Artanti, mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, Sumedang, ditemui dilokasi aksi dekat Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2025), mengaku berdemo karena kebijakan efisiensi atau penghematan anggaran oleh Presiden Prabowo Subianto yang bermasalah.
Selain itu, mahasiswa semester dua Fakultas Hukum tersebut menyoroti penyaluran dana hasil efisiensi buat pembentukan Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara.
Pedemo Indonesia Gelap
Demonstran Indonesia Gelap, Putri Sania Artanti, Jakarta, Jumat (21/2/2025). (Fakta.com/Hendri Agung)
Mahasiswa Ilmu Politik dari Universitas Indonesia (UI) Adit Mahendra menyebut alasannya mengikuti aksi ini karena keresahan atas kebijakan pemerintah sebelumnya dan pemerintahan saat ini.
Ia menyoroti masalah program efisiensi anggaran Prabowo yang berdampak terutama di sektor pendidikan.
Demonstran Indonesia Gelap
Demonstran Indonesia Gelap, Adit Mahendra, Jakarta, Jumat (21/2/2025). (Fakta.com/Hendri Agung)
Mahasiswa dari Unpad Ryadh Firdaus, mengaku kesal dengan ulah pemerintah yang mengklaim bahwa politik Indonesia baik-baik saja. Hal ini baginya adalah pemutarbalikan fakta yang dilakukan pemerintah.
Mahasiswa semester dua tersebut menyoroti masalah program efisiensi anggaran yang salah satunya digunakan untuk makan bergizi gratis (MBG).
Menurutnya, pemerintah mesti mendahulukan pendidikan sebagai prioritas. Indonesia akan menjadi maju apabila pendidikan warganya didahulukan.
Demonstran Indonesia Gelap
Demonstran Indonesia Gelap, Ryadh Firdaus, Jakarta, Jumat (21/2/2025). (Fakta.com/Hendri Agung)
Di tempat yang sama, mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Singaperbangsa, Estu Samboga, menyebut alasannya ikut aksi adalah untuk mengawal tuntutan yang sudah diajukan ke pemerintah. Ia menyebut Menteri Sekertaris Negara Prasetyo Hadi yang sudah menemui mahasiswa pada aksi Kamis (19/2/2025) merupakan hal yang baik.
Ia mengatakan bahwa aksi kali ini lebih mewakili masyarakat karena tidak ada pendemo yang menggunakan identitas kampusnya. Massa yang mengenakan pakaian hitam, kata Estu, merupakan penanda untuk merujuk situasi Indonesia saat ini yang gelap .
Demonstran Indonesia Gelap
Demonstran Indonesia Gelap, Estu Samboga. Jakarta, Jumat (21/2/2025). (Fakta.com/Hendri Agung)
Seorang peneliti di bidang energi, Intan Elfira (29), menaruh perhatian pada Rancangan Undang Undang Minerba yang baru saja disahka pada pekan ini. Ia kecewa dengan RUU tersebut setelah mendalami isinya.
Ia menilai banyak aspek keadilan yang diterabas dalam RUU ini. Ia menuntut agar ada ruang partisipasi agar keluhan warga terhadap RUU ini dapat ditampung .
RUU Minerba yang baru disahkan ini, kata Intan, tidak memiliki aspek keadilan dan partisipasi.
Demonstran Indonesia Gelap
Demonstran Indonesia Gelap, Intan Elfira, Jakarta, Jumat (21/2/2025). (Fakta.com/Hendri Agung)
Adapun seorang Karyawan Swasta asal Kabupaten Tangerang, Asep Saripudin, meresahkan kondisi Indonesa hari ini.
Ia menyebut banyak kebijakan Prabowo yang sifatnya cek ombak dan sekadar menjadikan masyarakat kelinci percobaan. Bentuknya, sering membatalkan kebijakan usai mendapat protes dari rakyat.
Asep juga menyoroti sikap para pejabat yang terkesan antikritik dan tak menyentuh substansi masalah, contohnya dalam hal gerakan #KaburAjaDulu.
Demonstran Indonesia Gelap
Demonstran Indonesia Gelap, Asep Saripudin, Jakarta, Jumat (21/2/2025). (Fakta.com/Hendri Agung)