Profil Brian Yuliarto, Mendikti dari ITB yang Pernah Dilaporkan ke KASN

Presiden Prabowo Subianto mengganti Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Rabu (19/2/2025).
Fakta.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih dengan mengganti Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Rabu (19/2/2025). Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Brian Yuliarto dilantik sebagai Mendiktisaintek menggantikan posisi Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Pelantikan Brian berdasarkan Keputusan Presiden nomor XXVIP Tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan menteri negara Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Pada kesempatan itu, Brian mengikuti pengucapan sumpah jabatan yang dibacakan Prabowo.
"Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," ucap Brian bersumpah di Istana Negara, Jakarta, Rabu.
Dekan FTI ITB
Prof. Brian Yuliarto, S.T, M.Eng., Ph.D. merupakan Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB pada periode 2020-2024. Sebelum menjabat sebagai dekan, ia menjabat sebagai Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB pada 2016 - 2020.
Kariernya di ITB cukup mumpuni. Sebelumnya, ia juga menjabat Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB pada 2019 hingga 2020, Ketua KK AFM FTI ITB pada 2018 hingga 2020, dan Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB pada 2010 hingga 2016.
Brian pernah dinobatkan sebagai Peneliti Terbaik ITB pada 2021 dan dosen berprestasi bidang saintek ITB pada 2017 dengan total 326 publikasi Scopus, 5506 sitasi, dan H index 43; 410 publikasi Google Scholar, sitasi 6600, H index 43.
Brian pun merupakan penerima Habibie Prize 2024: World’s Top 2 persen Scientist pada tahun 2024 dan Top 1 Indonesia Researcher Nanoscience & Nanotechnology 2023. Ia pun diketahui merupakan Visiting Professor Tsukuba University sejak 2021 hingga sekarang.
Dilaporkan atas Tuduhan Netralitas PNS
Brian Yuliarto disebut-sebut merupakan bekas kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Alumni ITB yang tergabung dalam Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni ITB pernah melaporkan Brian ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) pada 2021 terkait tuduhan pelanggaran netralitas karena diduga menjadi anggota partai politik ketika sudah menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di ITB.
Laporan dilayangkan dalam surat bernomor: 12/LAP/GAR-ITB/II/2021 tertanggal 12 Februari 2021, sebagaimana dilansir dari Tempo. Menurut isi laporan GAR, Brian diketahui pernah menjabat sebagai Ketua Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jepang pada 2004. Beberapa bukti keterlibatan Brian di PKS pun dilampirkan, seperti kehadirannya dari Tokyo hingga Hamamatsu.
Larangan keterlibatan PNS dalam partai politik diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 Tahun 2004. PP tersebut menyatakan PNS tidak boleh menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Jika melanggar akan langsung diberhentikan.
Kekayaannya Capai Rp18 Miliar
Sebagai pejabat publik, Brian Yuliarto rajin melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Data terakhir LHKPN Brian adalah tahun 2023 lalu saat masih menjadi dekan di ITB.
Lalu berapa jumlah harta kekayaannya? Dikutip dari LHKPN KPK, kekayaan Brian mencapai Rp18.640.600.
Rinciannya, dia memiliki 8 bidang tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp18 miliar lebih. Namun, Brian tercatat hanya memiliki satu unit kendaraan yaitu mobil Honda CR-V 1.5 TC CVT CKD Tahun 2018 senilai Rp170 juta.
Sedangkan, harta bergerak dan lainnya yang ia miliki senilai Rp235.600.000, lalu ada kas dan setara kas yang nilainya Rp160 juta.