Prabowo Akan Bersih-bersih, Dasco Sebut Ada Menteri Tak Seirama

Presiden Prabowo Subianto memperingatkan kepada jajaran menterinya agar menjalankan pemerintahan yang bersih. (Foto: tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
Fakta.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperingatkan jajaran menterinya agar menjalankan pemerintahan yang bersih. Merespons pernyataan itu, Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut ada menteri di kabinet Prabowo yang kurang seirama dalam menjalankan pemerintahan.
Namun dia mengaku belum mengetahui sosok menteri yang dimaksud. Dasco mengatakan Prabowo ingin para pembantunya di pemerintahan bisa menunaikan janji kampanye dan visi Astacita.
"Nah, memang saya ada dengar keluhan sedikit-sedikit tentang masih ada yang kemudian kurang seirama. Nah apakah itu yang dimaksud, nanti kita akan lihat seperti apa," kata Dasco di Kompleks DPR RI, Jakarta, Kamis (6/2/2025).
Dia pun belum mengetahui apakah Prabowo akan melakukan reshuffle kabinet. Menurutnya, hal itu sepenuhnya merupakan hak Prabowo selaku presiden.
"Presiden yang mempunyai hak preogratif untuk kemudian setelah 100 hari ini apakah kemudian melakukan evaluasi atau kemudian membuat langkah-langkah perbaikan di internal," tutur Dasco di lokasi yang sama.

Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut ada menteri yang kurang seirama. (ANTARA/Melalusa Susthira K.)
Dasco enggan menanggapi ketika ditanya apakah menteri yang kemungkinan besar di-reshuffle ialah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, atau bukan.
Ia hanya menegaskan bahwa para menteri sebelum diangkat menjadi pembantu Presiden tentu melalui fit and proper test serta menandatangani pakta integritas.
"Di dalam pakta integritas itu tercantum beberapa pasal yang tentunya akan menjadi bahan evaluasi apakah fakta integritas itu kemudian dipenuhi atau tidak dipenuhi," jelas Dasco.
Respons Sejumlah Menteri
Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih memberikan tanggapan beragam terkait isu reshuffle kabinet. Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengaku belum mengetahui soal isu reshuffle kabinet. Ia pun mengaku tak tahu-menahu perihal para menteri yang tak seirama itu.
"Saya belum tahu malah. Tanya sama Bang Dasco, saya belum pernah dengar," kilah Sugiono saat ditemui awak media seusai menghadiri acara puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono. (Fakta.com/Dewi Yugi Arti)
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi pun menampik isu reshuffle kabinet. Ia sama-sama berkilah ketika ditanya apakah ada menteri Kabinet Merah Putih yang tak kompak.
"Reshuffle apa, enggak ada reshuffle. Enggak ada, belum, belum. Masih lagi kerja. Belum ada (menteri yang tak kompak)," katanya di lokasi yang sama dengan Sugiono.
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Pemukiman (Menteri PKP) Maruarar Sirait menyatakan siap apabila sewaktu-waktu di-reshuffle oleh Prabowo. Sama seperti yang lain, dia pun menyerahkan soal perombakan kabinet kepada presiden.
"Tentunya para menteri harus siap, siapa pun yang di-reshuffle oleh presiden harus siap. Ya kita kan sebagai pembantunya (presiden) harus siap dong," jawabnya yang akrab disapa Ara.
PDIP: Apa Tindakan Prabowo Setegas Omongannya?
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDIP Adian Napitupulu menilai Prabowo sudah bersikap tegas ketika berbicara di depan umum mengenai reshuffle kabinet. Namun, ia juga menyoroti apakah sikap Prabowo itu sejalan dengan tindakannya.
"Omongannya sudah tegas, tinggal tindakannya apa setegas omongannya kita lihat dalam proses ke depan," kata Adian di Kompleks Parlemen pada hari yang sama.

Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDIP Adian Napitupulu. (Fakta.com/Dewi Yugi Arti)
Selain melakukan reshuffle kabinet, kata Adian, Prabowo juga perlu melakukan evaluasi kebijakan untuk jangka pendek. Menurutnya, Prabowo tidak perlu menunggu beberapa bulan untuk melakukan evaluasi periodik alias reshuffle kabinet.
"Kalau menurut gua per kebijakan aja dievaluasi. Jadi lebih pendek gitu lho," pungkas Adian.
Prabowo: Bersihkan Dirimu Sebelum Kau Dibersihkan
Prabowo telah mengingatkan jajaran pembantunya agar bekerja mengikuti tuntutan rakyat. Setelah diperingatkan berkali-kali dalam 100 hari pertama pemerintahannya, dia menyatakan akan mencopot menteri yang masih bandel.
"100 hari pertama ya, saya sudah beri, istilahnya peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang ndablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat, pemerintah yang bersih, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak," tegas Prabowo saat berpidato di Munas dan Konbes Nahdlatul Ulama, di Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Ia pun menyindir para pihak yang mengatakan dirinya 'tolol'.
"Enggak apa-apa. Ada yang mengatakan saya bajingan yang tolol, saya enggak sebut namanya, kalian sudah tau lho. Tapi kami paham dan kami mengerti, jadi saudara-saudara, 100 hari pertama kami akan baik, dalam arti saya berharap ada kesadaran seluruh aparat seluruh institusi bersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan!" seru Prabowo.

Presiden Prabowo Subianto berpidato di acara Konbes NU, Rabu (5/2/2025). (tangkapan layar TV Nahdlatul Ulama)
Tak ketinggalan, ia juga mengingatkan aparat untuk tidak menghalangi kebijakan yang bertujuan untuk membantu masyarakat.
"Saya ingatkan semua aparat, kesetiaanmu adalah pada bangsa, negara dan rakyat Indonesia. Kalau kau tidak setia pada rakyat Indonesia, kalau kau menghalangi kebijakan-kebijakan yang untuk membantu rakyat Indonesia, saya akan tindak saudara-saudara sekalian," urainya.
Ditemui seusai acara, Prabowo menjawab secara retoris ketika ditanyakan soal kaitan antara pidatonya dengan potensi reshuffle kabinet.
"Bahasa Indonesia jelas, kan?" jawab Prabowo.
Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu pun menjelaskan pada prinsipnya ia ingin semua elemen pemerintahan bekerja dengan benar.
"Jadi begini, kita ingin, rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa, rakyat, tidak ada kepentingan lain. Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," cetus dia.
"Mau lebih jelas lagi?" tantang Prabowo sambil tertawa tanpa melanjutkan penjelasannya.