Survei KedaiKOPI: Gen Z dan Warga Pendidikan Rendah Paling Puas Prabowo-Gibran

Surevi KedaiKOPI mengungkap angka kepuasan publik yang tinggi buat Presiden Prabowo. (Fakta.com/Dhia Oktoriza)
FAKTA.COM, Jakarta – Meskipun tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Prabowo Subianto signifikan, terutama dari Gen Z dan yang berpendidikan rendah, banyak warga mengkritik kelakuan para pejabat yang ditunjuk.
Hal itu terungkap dalam hasil survei Lembaga Surevi KedaiKOPI dalam 'Diskusi Publik & Peluncuran Survei 100 Hari Masa Pemerintahan Prabowo-Gibran', di Kantor KedaiKOPI, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2025).
Survei yang dilakukan secara daring ini dilakukan pada periode 23-29 Januari 2025. KedaiKOPI melibatkan 1.201 responden dari 38 provinsi. Metodenya adalah online-computerize assisted self-interview (CASI).
Ashma Nur Afifah, Manajer Riset lembaga survei KedaiKOPI, mengungkapkan hasil survei menunjukkan 72,5 persen responden merasa puas dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sementara, yang tidak puas mencapai 27,5 persen.
KedaiKOPI menyebut 7 dari 10 responden merasa puas dengan kinerja setelah 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Rata-ratanya 6,86. Ya bisa kami kategorikan cukup puas gitu ya. Tidak terlalu tinggi, tetapi cenderung puas," kata dia.
Mayoritas responden menyinggung program Makanan Bergizi Gratis (MBG) sebagai alasan kepuasannya (72 persen). Selain itu, ada alasan responsivitas pemerintah dalam menangani isu nasional seperti bencana (58,1 persen), dan kebijakan ekonomi yang membantu masyarakat (54,3 persen).
Di sisi lain, kata Ashma alasan ketidakpuasan terhadap Prabowo-Gibran di antaranya adalah perilaku menteri atau pejabat yang kurang pantas (68,2 persen), kebijakan ekonomi yang kurang berpihak pada masyarakat kecil (67,9 persen), dan tak ada perubahan signifikan dibanding pemerintahan sebelumnya (64,8 persen).
Berdasarkan pemberitaan, sejumlah pejabat pilihan Prabowo menuai kritik keras warga. Contohnya, kelakuan Miftah Maulana, yang merupakan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, yang menghina pria penjual es teh dalam pengajiannya. Kini, ia sudah mundur.
Selain itu, ada arogansi Patwal saat mengawal mobil dinas Raffi Ahmad, yang ialah Utusan Khusus bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. Raffi butuh tiga hari sejak kasus itu viral untuk mengakui itu adalah mobilnya.
Ada pula dugaan arogansi yang dilakukan Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro. Ia dituding memecat ASN dan melakukan kekerasan pada pegawai di rumah dinas. Satryo sudah membantah semua itu.
Yang terbaru, ulah Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, yang membatasi distribusi LPG 3 kg tanpa kesiapan matang di lapangan. Ini memicu antrean panjang, kelangkaan gas, hingga jatuhnya korban. Masyarakat pun geram saat ia melakukan kunjungan.
Gen Z oke gas
Survei ini juga menunjukkan beberapa kategori responden yang paling menunjukkan kepuasan atas kinerja Prabowo-Gibran.
Pertama, dalam hal gender. Responden perempuan cenderung lebih puas (20 persen tidak puas, 80 persen puas) terhadap Prabowo-Gibran ketimbang responden laki-laki (35 persen tidak puas, 65 persen puas).
Dalam kategori usia, Gen Z cenderung lebih puas (18,9 tidak puas, 81,1 persen puas), ketimbang Gen Y atau milenial (24,6 persen tidak puas, 75,4 persen puas). Bahkan, Gen X lebih banyak yang tidak puas pada Prabowo-Gibran (51 persen tidak puas, 49 persen puas).
Pada saat kampanye, kubu Prabowo-Gibran mengakui berkampanye di media sosial dengan salah satunya memakai lagu 'oke gas, oke gas' demi menyasar pemilih dari kalangan milenial dan Gen Z.
Dalam kategori tingkat pendidikan, mereka yang berpendidikan rendah cenderung lebih puas pada Prabowo-Gibran (14 persen tidak puas, 86 persen puas), ketimbang responden berpendidikan menengah (22,6 persen berbanding 77,4 persen), dan yang berpendidikan tinggi (35,2 persen berbanding 64,8 persen).
Sebelumnya, survei Indikator Politik Indonesia yang digelar pada 16 hingga 21 Januari 2025 menunjukkan angka kepuasan yang tak jauh berbeda, yakni mencapai 79,3 persen.