Istana Jelaskan Viral Erdogan Diklaim Walk Out kala Prabowo Pidato di KTT D-8

Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Seskab Teddy Indra Wijaya (kanan) di KTT ke-11 Developing Eight (D-8) di Kairo, Mesir, Kamis (19/12/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/am.)
Pihak Istana Kepresidenan RI membantah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan delegasinya keluar ruangan atau walk out (WO) saat Presiden Prabowo Subianto berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Mesir.
Ketika itu, Prabowo sedang berpidato di depan pimpinan negara anggota D-8 dan menekankan bahwa tanpa persatuan dan tanpa mengatasi perbedaan kelompok D-8 tidak bisa kuat dalam menghadapi situasi geopolitik, terutama di isu Palestina.
"Kita mengatakan bahwa kita mendukung Palestina. Tetapi jika kita lemah, bagaimana kita bisa mendukung Palestina? Oleh karena itu, Yang Mulia, mari kita memanfaatkan kolaborasi kita. Kita harus mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Prabowo di Istana Kepresidenan, New Administrative Capital, Kairo, Kamis (19/12), dikutip dari Antara.
KTT D-8 ini diselenggarakan di Kairo, Mesir pada 17-19 Desember 2024.
Ia mengatakan upaya yang harus ditempuh dalam mendorong perekonomian dapat dilakukan melalui kekuatan industri dan teknologi.
Selain itu, Prabowo mengajak agar kelompok D-8 bisa bersama-sama membuat dunia muslim menjadi dunia yang makmur dan dapat mengatasi kemiskinan.
"Mari kita bersatu untuk membuat D-8 katalis untuk perubahan positif untuk menjadi pemenang bagi aspirasi Dunia Selatan dan bagi umat Muslim," kata Prabowo.
Dalam sebuah potongan video yang beredar viral di media sosial, sejumlah delegasi KTT D-8, diawali oleh Erdogan, berjalan di belakang Prabowo menuju ke luar ruangan saat pidatonya di KTT D-8 itu masih berlangsung. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, yang duduk di belakang Prabowo, tampak menatap Erdogan melintas di depannya.
Presiden Turki Erdogan Walk Out saat Prabowo pidato di KTT D8, disusul beberapa delegasi dari negara lain turut keluar dari forum.
— Junto (@Jumianto_RK) December 21, 2024
Ternyata diluar negeri isu pelanggar HAM masih melekat.
Macan Asia jadi Meong Asia 😂 pic.twitter.com/pMLS61b0hZ
Video viral itu pun ramai mendapat respons netizen dengan pro kontra lantaran memakai narasi Erdogan walk out sambil mengaitkannya dengan isu HAM dalam negeri.
Teddy pun membantah tudingan itu.
"Ya tidak [walk out] lah. Itu di sesi kedua di KTT D-8, sesi khusus yang membahas Gaza dan Lebanon. Pak Presiden Prabowo harusnya menjadi pembicara pertama, seperti di sesi satu," kata Mayor Teddy, sapaan akrabnya, di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/12/2024) dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan, dalam sesi kedua KTT D-8 itu, Presiden Prabowo seharusnya mendapat giliran pertama saat menyampaikan pidato, seperti pada sesi pertama.
Namun, sesi pertama mundur di luar jadwal, yakni sekitar pukul 14.30 waktu setempat. Jadwal seharusnya selesai pukul 12.30 waktu setempat.
Akhirnya, sesi dua yang dijadwalkan mulai pada pukul 13.00 waktu setempat, baru dimulai pada pukul 15.00 waktu Kairo.
"Sebelum sesi dua dimulai, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan makan siang bersama dan duduk bersebelahan," kata Teddy.
Teddy menceritakan Erdogan meminta izin untuk bertukar urutan giliran berbicara dengan Prabowo karena ingin meninggalkan lokasi pleno lebih awal.
Pada saat sesi dua dimulai, Presiden Erdogan berbicara lebih dulu, dan menyampaikan permohonan maafnya karena meninggalkan lokasi KTT.
Usai Presiden Erdogan selesai menyampaikan pidato soal kemerdekaan Palestina, Teddy mengatakan bahwa Presiden Prabowo kemudian mendapat giliran berbicara.
Dalam video tersebut, kata Teddy, saat Presiden Erdogan meninggalkan lokasi, hingga seolah dia 'walk out' saat Presiden Prabowo mulai berpidato.

Infografis perang di Gaza. (Fakta.com)
Senada, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menjelaskan keluarnya beberapa delegasi D-8 saat Prabowo Subianto berpidato di acara tersebut dikarenakan adanya pertemuan paralel.
“Sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional (termasuk di forum PBB),” kata Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat, Minggu (22/12/2024) dikutip dari Antara.
Dia mengatakan hal tersebut dapat dilakukan karena para delegasi melakukan banyak pertemuan paralel, seperti pertemuan bilateral dengan ketua delegasi di ruangan lain, pada saat pertemuan internasional.
“Sesuai kebiasaan yang berlaku di forum internasional, masing-masing delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan,” kata jubir Kemlu itu yang biasa dipanggil Roy itu.
Ia memastikan Prabowo berkesempatan untuk melakukan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi lain menjelang dan setelah konferensi, termasuk dengan Erdogan.
Menurutnya, Prabowo dan Erdogan melakukan pertemuan dalam "situasi yang sangat bersahabat," termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara makan siang yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT. (ANT)