RK Tanggapi Pramono: Giant Sea Wall Bukan Hanya Proyek Infrastruktur

Debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 mengangkat tema Lingkungan Hidup dan Tata Kota di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (17/11/2024). (Fakta.com/Dewi Yugi Arti)
FAKTA.COM, Jakarta - Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, menanggapi komentar calon gubernur nomor urut 3, Pramono Anung, terkait rencana Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk pembangunan Giant Sea Wall di pesisir Jakarta Utara.
Menurutnya, proyek ini sangat penting dan sudah menjadi bagian dari program pasangan RIDO (Ridwan Kamil - Suswono).
“Pembangunan di Jakarta harus memenuhi prinsip keadilan sosial, ekonomi, dan lingkungan,” tegas RK dalam debat ketiga Pilkada Jakarta yang berlangsung di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (17/11/2024).
Dia menyebut bahwa kunci utama dalam pembangunan Giant Sea Wall adalah dialog yang melibatkan warga dan kelompok masyarakat.
“Warga harus dilibatkan untuk merumuskan apakah Giant Sea Wall adalah solusi satu-satunya. Kami juga memiliki visi untuk menambah Mangrove dan memperluas tanggul yang ada,” ujarnya.
Ridwan Kamil menambahkan bahwa Giant Sea Wall ini bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, melainkan juga harus menjadi ruang sosial yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, termasuk generasi muda. Ia menekankan pentingnya keadilan tata ruang agar warga pesisir juga merasakan manfaat dari proyek tersebut.
RIDO melihat proyek Giant Sea Wall sebagai langkah yang dapat mengurangi risiko banjir dan dampak kerugian ekonomi. Mengacu pada data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, kerugian akibat banjir di Jakarta mencapai Rp2,1 triliun per tahun, dengan 200 hingga 300 RW yang masih terdampak setiap tahunnya.
Di sisi lain, upaya mitigasi banjir melalui pembangunan sumur resapan menunjukkan peningkatan, dengan tercatat ada 29.833 titik sumur resapan di Jakarta hingga Desember 2023.
Selain risiko banjir, Jakarta juga menghadapi tantangan penurunan tanah rata-rata 3,9 cm sepanjang 2023 dan masih ada 35% warga yang menggunakan air tanah, menurut data Sistem Data Informasi Geologi dan Air Tanah serta PAM Jaya.
Diketahui, debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 ini mengangkat tema Lingkungan Hidup dan Tata Kota, dengan enam sub tema yang meliputi penanganan banjir, penataan permukiman, penurunan emisi dan polusi udara, transisi energi terbarukan, pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, serta kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.
Sementara, para panelis yang menjadi panelis dalam debat ini adalah di antaranya ialah: Dosen Hubungan Internasional Universitas Paramadina dan Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE), Anton Aliabbas; Pakar Tata Kota Universitas Trisakti, Dr. Yayat Supriyatna; Ketua Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta, Harry Ara Hutabarat; Pakar Lingkungan sekaligus Direktur Eksekutif Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Indonesia, Dr. Arisman; Dosen Ilmu Politik FISIP UMJ, Dr. Endang Sulastri; Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo; dan Direktur Eksekutif WALHI Jakarta, Suci Fitriah Tanjung.