Megawati Absen di Pelantikan Prabowo, Minta Seluruh Kader Hadir

Ketua Fraksi PDIP MPR RI Ahmad Basarah saat memberikan keterangan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2024). (ANTARA/Rio Feisal)
FAKTA.COM, Jakarta - Ketua Fraksi PDIP MPR RI Ahmad Basarah menjelaskan alasan ketidakhadiran Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Minggu (20/10/2024).
Menurut Basarah, Megawati tak bisa hadir karena kondisi kesehatannya kurang baik setelah melakukan napak tilas ke Saint Petersburg dan berziarah ke makam Imam Bukhari.
Basarah selaku utusan dari Megawati telah menyampaikan pesan dan amanat kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Ketua MPR RI sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
"Ibu Mega telah menugaskan saya secara khusus pada tanggal 17 Oktober kemarin untuk menyampaikan pesan dan amanat beliau kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto melalui Ketua MPR yang juga Sekjen Gerindra Ahmad Muzani," ujar Basarah kepada wartawan, Minggu (20/10/2024).
Pesan tersebut, kata dia, disampaikan kepada Ketua MPR RI Ahmad Muzani yang juga Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani untuk diteruskan kepada Prabowo Subianto.
Basarah mengatakan Megawati menitipkan salam dan menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada Prabowo di tanggal 17 Oktober kemarin. Dia juga menyampaikan bunga ucapan ulang tahun sudah dikirimkan oleh Megawati kepada Prabowo.
"Kedua, Ibu Mega meminta kepada saya untuk menyampaikan permohonan maaf kepada Prabowo karena pada hari ini Ibu Mega dengan sangat terpaksa tidak dapat menghadiri pelantikan beliau sebagai Presiden RI karena kondisi kesehatan beliau," tutur Basarah.
Basarah menceritakan perjalanan Megawati melakukan napak tilas ke Saint Petersburg dan berziarah ke makam Imam Bukhari yang sedang dipugar total.
"Kebetulan saya sebagai Ketua DPP Luar Negeri PDIP mendampingi Bu Megawati ziarah ke makam Imam Bukhari dan pada saat itu makam Bukhari berstatus sedang dipugar total dan pembangunan berhenti hanya karena pemerintah Uzbekistan menghormati kunjungan Ibu Megawati Soekarnoputri," ungkap Basarah.
Politisi PDIP itu juga menerangkan dalam suasana yang berdebu Megawati berziarah langsung tanpa menggunakan masker, sehingga ia terserang flu dan batuk hingga sekarang.
"Kemarin saja saat saya mendampingi beliau hadir Sidang Doktor Terbuka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, beliau menggunakan masker dan beberapa kali batuk di acara tersebut," kata Basarah.
Lebih lanjut dia mengatakan, Ibu Mega tidak ingin prosesi pelantikan Presiden yang berlangsung begitu khidmat terganggu apabila ketua umum PDIP itu hadir di ruangan kemudian batuk dan flu.
Namun, Basarah menegaskan, politisi-politisi PDIP lain tetap hadir pada Sidang Pelantikan karena menghormati amanat Konstitusi.
"Saya sebagai Ketua Fraksi PDIP diinstruksikan untuk memastikan seluruh anggota Fraksi PDIP hadir menyukseskan pelantikan presiden ini. Bahkan, Bu Mega telah mengeluarkan instruksi larangan bagi seluruh anggota fraksi PDIP untuk ke luar negeri apalagi ke luar kota dengan maksud agar mereka wajib hadir dan menyuksesan Pelantikan Prabowo pada hari ini," tegas Basarah.
Basarah turut berujar Megawati juga memberikan saran untuk Prabowo untuk lebih memperhatikan masalah konflik luar negeri.
"Bu Mega juga memberikan saran dan masukan agar Pak Prabowo mulai juga fokus untuk memikirkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Presiden. Terutama masalah luar negeri, konflik Rusia, masalah Israel dengan negara-negara di Jazirah Arab, konflik laut Cina Selatan, perang dagang Tiongkok dengan Amerika, pemanasan global, dan lain-lain," pungkas Basarah.