Investor Kangen IPO Saham? Nih Ada 2 Perusahaan yang Tercatat Hari Ini

Bursa Efek Indonesia. (Tangkapan layar Youtube idx_bei)
FAKTA.COM, Jakarta - Setelah dua bulan tanpa pencatatan saham, Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan dua perusahaan pendatang baru. Adalah PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN) dan PT Master Print Tbk (PTMR).
Menurut keterangan BEI, saham dua perusahaan tersebut akan tercatat secara bersamaan pada hari ini (Selasa, 8/10/2024).
Sebelumnya, BEI terakhir kali mencatatkan saham pendatang baru pada 8 Agustus 2024.
Lebih rinci, Verona Pictures yang bakal tercatat di papan pengembangan BEI menjadi perusahaan ke-35 yang tercatat di tahun ini.
Verona Pictures bergerak di sektor Barang Konsumen Non-Primer dengan sub industri Hiburan & Film. Harga penawaran saham VERN adalah Rp195 per lembar dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 4.765.525.000 lembar saham.
Dengan begitu, kapitalisasi pasarnya saat pencatatan adalah Rp929,28 miliar. Selain itu, akan dicatatkan pula Warrant I dengan kode VERN-W dengan exercise price senilai Rp216.
Sementara saham Master Print yang juga akan tercatat di papan pengembangan menjadi perusahaan ke-36 yang tercatat tahun ini.
Master Print bergerak pada sektor Barang Baku dengan sub industri Wadah & Kemasan. Harga penawaran saham PTMR adalah Rp128 per lembar dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 1.907.000.000 lembar saham.
Adapun total kapitalisasi pasarnya saat pencatatan bakal mencapai Rp244,09 miliar.
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, terdapat 30 perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya. Dari 30 perusahaan itu, sebagian besar atau masing-masing 14 merupakan perusahaan aset besar dan menengah.
Sementara ada dua perusahaan lainnya yang punya aset kecil (di bawah Rp50 miliar).
Sebagai tambahan informasi, BEI telah mencatat 34 perusahaan pada tahun ini. Dari jumlah itu, total dana yang dihimpun mencapai Rp5,15 triliun.
Dengan begitu, pencatatan saham VERN dan PTMR ini menambah jumlah pencatatan saham di BEI menjadi 36 perusahaan sekaligus mengurangi jumlah pipeline menjadi 28 perusahaan.