Fakta.com

Penurunan BI Rate Diprediksi Menarik Minat Asing ke Pasar Saham

Ilustrasi. (Dokumen Bank Indonesia)

Ilustrasi. (Dokumen Bank Indonesia)

Google News Image

FAKTA.COM, Jakarta – Penurunan suku bunga acuan BI Rate ke level 6%, menjadi sentimen positif untuk menarik minat investor asing terhadap pasar saham Indonesia. BI Rate turun 25 bps setelah bertahan di 6,25% dalam 5 bulan terakhir.

Menurut Praktisi Pasar Modal dan Dosen MET Atma Jaya, Hans Kwee, investor asing telah mulai masuk ke pasar modal Indonesia bahkan sebelum kebijakan pemotongan suku bunga diumumkan oleh BI maupun The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat.

"Pasar saham cenderung bergerak lebih dulu sebelum pengumuman penurunan suku bunga, investor asing sudah memanfaatkan ekspektasi penurunan tersebut dengan masuk ke pasar kita," ujar Hans kepada Fakta.com, Kamis (19/9/2024).

Ia menambahkan bahwa investor asing telah mengamati potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia serta disiplin fiskal yang menarik.

"Dengan suku bunga yang lebih rendah, ada kecenderungan untuk beralih dari negara maju ke emerging market, termasuk Indonesia," tambahnya.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang tahun ini hingga 18 September 2024, akumulasi net buy asing telah mencapai Rp53,51 triliun.

Selain saham, instrumen Surat Berharga Ritel Bank Indonesia (SRBI) juga menjadi perhatian.

Namun, Hans mencatat bahwa SRBI cenderung menjadi kurang menarik dengan turunnya imbal hasil.

"Yield SRBI bergerak turun, yang mengindikasikan BI dan pasar ada pemotongan suku bunga," katanya menjelaskan.

Sebagai tambahan informasi dari Hans, Imbal hasil SRBI enam bulan turun di bawah 7% untuk pertama kali sejak April.

Trending

Update News