BEI Perlu Lakukan Ini untuk Dorong Minat Masyarakat Berinvestasi di Pasar Modal

Ilustrasi investor pasar modal. (Dokumen Fakta.com/Putut Pramudiko)

FAKTA.COM, Jakarta - Meski jumlah investor terus bertumbuh, namun literasi dan inklusi pasar modal masih terbilang rendah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022, angkanya angkanya masing-masing baru mencapai 4,11% dan 5,19%.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik pun melihat, pemerataan pemahaman masih jadi soal dalam menarik minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.

"Itu yang sekarang kami lakukan. Namun dalam dua tahun terakhir sudah ada tanda-tanda pemerataan," kata Jefrrey, Senin (12/8/2024).

Makin Banyak Investor Pasar Modal di Luar Jawa

Apa yang dimaksud Jeffrey adalah sebaran wilayah investor. Hingga Juni 2024, porsi investor di Pulau Jawa menjadi 67% dari sebelumnya 70%.

Artinya, ada penambahan jumlah investor di luar Pulau Jawa. Jeffrey pun optimistis, pertumbuhan investor mendekati angka 2 juta setiap tahunnya.

Adapun hingga 8 Agustus 2024, jumlah investor mencapai 13,4 juta orang. Angka itu naik 9,8% dari periode akhir 2023 sebanyak 12,2 juta.

Jumlah IPO Saham Hanya Capai 62 Perusahaan?

Dalam kesempatan terpisah, Ekonom & Praktisi Pasar Modal, Lucky Bayu Purnomo menyebut, ada dua hal penting yang bisa mendorong masyarakat berinvestasi di pasar modal. Salah satunya mengenai jumlah perusahaan yang go public melalui mekanisme initial public offering (IPO).

"Jadi, perusahaan IPO harus lebih banyak dan lebih giat," tutur Lucky kepada Fakta.com, Rabu (14/8/2024).

Selain itu, BEI juga dinilai perlu mengakselerasi literasi dan inklusi. "Dua hal itu menjadi bagian dari ekosistem BEI sebagai terminal transaksi yang mempertemukan investor dan perusahaan," ucap Lucky.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//